Gawat! Kasus COVID di Singapura Alami Lonjakan Hingga 90 Persen

NTVNews - 21 Mei 2024, 14:39
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Singapura Singapura (Istimewa)

Ntvnews.id, Singapura - Singapura kembali menjadi perhatian karena lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir. Kasus yang telah terjadi sejak Minggu, 5 Mei 2024 lalu itu meningkat sebesar 90 persen dalam periode waktu yang singkat.

Dilansir dari CNA, Selasa, 21 Mei 2024, Kementerian Kesehatan Singapura sedang melakukan tinjauan lebih lanjut terkait lonjakan kasus virus COVID-19 yang sedang melanda negara tersebut.

COVID-19 telah menyebabkan rata-rata jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit harian meningkat menjadi 250 dari 181 kasus dalam minggu sebelumnya.

Covid Singapura <b>(Istimewa)</b> Covid Singapura (Istimewa)

Dalam menghadapi situasi ini, Kementerian Kesehatan berusaha untuk mengatasi lonjakan kasus di berbagai rumah sakit Singapura.

"Untuk melindungi kapasitas tempat tidur rumah sakit dan sebagai tindakan pencegahan, rumah sakit umum telah diminta untuk mengurangi kasus operasi elektif yang tidak mendesak, dan memindahkan pasien yang sesuai ke fasilitas perawatan seperti Fasilitas Perawatan Transisi atau di rumah melalui Mobile Inpatient Care@Home," ungkap Kementerian Kesehatan Singapura.

Baca Juga:

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur Setelah 2 Dekade Menjabat

Pernyataan tersebut juga bertujuan untuk mendorong laju warga Singapura yang mencari pengobatan lewat Unit Gawat Darurat jika gejalanya ringan.

Jenis virus COVID-19 yang melanda Singapura disebut termasuk dalam varian 'FLiRT' yang memiliki kode nama KP.1 dan Kp.2. Lebih dari dua pertiga kasus terjadi di Singapura akibat dari varian itu.

Virus varian tersebut pun masih terus diteliti lebih lanjut oleh Kemenkes Singapura seraya menurunkan laju kasus.

Saat ini tidak ada indikasi, baik secara global maupun lokal, bahwa KP.1 dan KP.2 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar," kata Depkes Singapura.

Baca Juga:

Profil PM Singapura Lee Hsien Loong yang Mundur Usai 2 Dekade Menjabat

Bukan Cuma BBM, Indonesia Impor Cabai hingga Bawang Putih dari Singapura

Selain itu, pemerintah Singapura kembali mengingatkan warganya untuk segera melakukan vaksinasi bagi mereka yang belum dalam 12 bulan terakhir.

Terdapat sekitar 80 persen penduduk Singapura yang telah melakukan vaksinasi dosis awal, tetapi belum menerima suntikan kembali dalam beberapa bulan terakhir.

"Hal ini menunjukkan bahwa kekebalan masyarakat kemungkinan besar telah berkurang," ungkap Depkes.

Sejauh ini, pemerintah Singapura masih terus menggencarkan vaksinasi bagi warganya. Terdapat pendaftaran melalui situs Healthier SG di 250 klinik yang tersebar.

Selain itu, tim vaksinasi juga diterjunkan untuk keliling ke berbagai lokasi untuk mempercepat laju penyuntikan dalam beberapa minggu mendatang.

x|close