Ntvnews.id, Jakarta - Informasi pada artikel bukan ditujukan guna menginspirasi untuk melakukan tindakan yang sama. Jika Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan permasalahan Anda ke psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan mental.
Seorang siswa SMP di Tebet, Jakarta Selatan, berupaya bunuh diri. Ia memutuskan terjun dari lantai 3 gedung sekolah, diduga lantaran merasa dijauhi oleh teman-temannya.
Polisi pun melakukan pendalaman terhadap persoalan ini.
"Polsek Tebet dan saat ini Unit PPA juga sedang melakukan pendalaman Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan ya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (21/5/2024).
Polisi turut mengimbau seluruh pihak termasuk orangtua dan guru, untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak.
"Terkait dengan kejadian ini kami mengimbau ya kita semua sama-sama untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak," jelas dia.
Persoalan ini, kata Ade Ary harus menjadi perhatian bersama. Selain itu, juga menjadi peringatan bagi semua pihak, khususnya para orangtua dan guru.
"Anak-anak ini harus kita dekati lagi, banyak kita ajak bicara," ucapnya.
Lebih lanjut, Polda Metro Jaya akan meningkatkan kegiatan-kegiatan edukasi di sekolah, guna mencegah peristiwa serupa terulang kembali. Salah satunya kegiatan police goes to school.
"Patroli, kapolsek jadi pembina upacara, itu berkomunikasi terus dengan guru BP, guru kepala sekolah dengan orangtua murid. Kita bekerja sama ya anak-anak ini kan generasi penerus bangsa harus kita rawat," tandasnya.
Sebelumnya, siswa SMP di Tebet melakukan upaya bunuh diri, namun untungnya gagal. Kapolsek Metro Tebet Kompol Murodih menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Senin (20/5/2024) siang. Awalnya, ketika jam istirahat, korban GAD (13) meminta teman-temannya keluar dari kelas. Tidak berselang lama, korban membuka jendela dan melompat.
"Korban dan teman korban sempat teriak melarang korban untuk lompat, namun tidak dihiraukan. Korban langsung melompat ke luar jendela," ujar Murodih, Senin (20/5/2024).
"Saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 gedung, kemudian jatuh ke lantai 1," imbuhnya.
Hasil penyelidikan sementara, sempat terjadi perselisihan antara korban dan temannya. Akibat perselisihan itu, korban merasa dijauhi oleh teman-temannya.
"Pernah terlibat adu omongan dengan teman korban yang seakan-akan membuat korban disalahkan karena melarang salat Jumat. Akibat kejadian tersebut korban merasa dijauhi oleh teman korban, dan permasalahan ini tidak pernah diceritakan ke guru BP atau guru lain," jelas dia.
Hal itu yang jadi pemicu korban nekat melakukan aksinya tersebut. Beruntung korban masih selamat. Tapi, korban mengalami sejumlah luka di kepala hingga kaki dan tangannya.
"Ditemukan kertas dari korban yang berisi tulisan dan gambar menyerupai hanoman, tulisan tersebut tidak dimengerti artinya. Tujuan korban lompat tersebut ingin bunuh diri dan mengakhiri hidupnya," tuturnya.
"Korban melakukan hal tersebut karena merasa dijauhi dan tidak ditemani oleh teman sekolahnya. Saat melompat ke luar kelas korban karena frustrasi dan keinginan sendiri dan tidak ada yang mendorong," sambung Murodih.