Ntvnews.id, Jakarta - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mendukung program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Program itu dinilai penting guna menghadirkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas.
Hal ini dinyatakan Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, saat menghadiri acara Reuni Pimpinan dan Anggota DPD RI 2004-2009 di kediaman wakil ketua DPD saat ini, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas. Hadir dalam kesempatan itu Presiden Komisaris NT Corp yang juga anggota DPD RI periode 2004-2009, Nurdin Tampubolon.
"Saya beberapa kali berdiskusi dengan Pak Prabowo, 'Pak dari sisi keparlemenan kami sangat mendukung'," ujar Najamudin di Jakarta, Sabtu (2/11/2024) malam.
Kepada Prabowo, Najamudin menganalogikan program MBG sebagai tanaman yang membutuhkan pupuk. Generasi saat ini, kata dia ibaratnya adalah tanaman. Sementara program makan bergizi gratis, ialah pupuknya.
"Karena, saya sampaikan ibarat kita memberikan pupuk pada tanaman. Mustahil kita akan panen dengan panen yang baik atau bernilai, kalau tanaman yang ada sekarang atau generasi kita, baik anak kecil, baik, bayi dan lain-lain itu tidak tumbuh dengan gizi yang seimbang," tuturnya.
Program makan bergizi gratis, juga teramat penting, mengingat Indonesia akan menghadapi 100 tahun kemerdekaan RI, atau Visi Indonesia Emas 2045. Di momen tersebut, menurut Najamudin harus lahir generasi-generasi terbaik bangsa. Karena itu, persiapannya harus dilakukan sejak dini, salah satu caranya dengan memberikan gizi yang baik bagi anak-anak dan itu gratis.
"Makanya gizi gratis ini pupuk, dan buat kami ini sangat penting mempersiapkan generasi terbaik Indonesia untuk 2045, Indonesia Emas," paparnya.
"Tanpa persiapan yang matang, tanpa persiapan yang baik, gizi yang baik mustahil kita akan mendapatkan sumber daya yang berkualitas. Maka kami mendukung," sambung Najamudin.
Diketahui, program makan bergizi gratis (MBG) pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan segera diwujudkan. Program itu akan direalisasikan mulai tanggal 2 Januari 2025 mendatang.
Program ini menyasar anak usia sekolah mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sampai sekolah menengah atas (SMA).
Untuk waktu pemberian MBG, akan disesuaikan dengan jadwal belajar-mengajar di setiap tingkatan sekolah. Sementara, total anggaran yang dikeluarkan dalam program ini yaitu Rp 71 triliun.
MBG akan diberikan ke pelajar satu kali sehari dengan sistem pembagian. PAUD hingga SD kelas 2 akan dibagikan pada pukul 08.00 WIB, SD kelas 3 hingga kelas 6 akan dibagikan pukul 09.30 WIB, dan SMP hingga SMA akan dibagikan pukul 12.00 WIB.
"Pemberian MBG akan disesuaikan dengan jadwal belajar-mengajar di setiap jenjang pendidikan, sehingga semua anak mendapatkan asupan bergizi saat bersekolah. Semoga hadirnya program MBG tak hanya memberi makanan bergizi, tetapi juga memberi semangat untuk belajar," tulis akun resmi Kantor Komunikasi Presiden, dikutip Minggu (3/11/2024).
Sementara, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan, MBG akan menyasar anak sekolah dari PAUD sampai SMA, baik di sekolah negeri maupun swasta. Program itu juga diberlakukan bagi pesantren dan sekolah keagamaan lainnya.