Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Prasetyo Boeditjahjono ditangkap. Prasetyo ditangkap Kejaksaan Agung (Kejagung), terkait kasus korupsi jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023. Usai ditangkap, Prasetyo ditetapkan Kejagung sebagai tersangka.
"Berdasarkan alat bukti yang cukup pada hari ini Minggu tanggal 3 November 2024, setelah dilakukan pemeriksaan secara maraton selama 3 jam, maka penyidik menetapkan PB sebagai tersangka," ujar Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, dalam konferensi pers, Minggu (3/11/2024).
Setelah ditetapkan tersangka, Kejagung menahan Prasetyo. Ia ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejagung selama beberapa hari ke depan.
"Terhadap PB akan dilakukan penahanan Rutan selama 20 hari ke depan, dan akan ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung," kata Qohar.
Prasetyo dijerat Pasal 2 atau Pasal 3 Jo Pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan Tipikor sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 tahun 2021 tentang perubahan atas UU Nomor 3q tahun 1999 tentang pemberantasan Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Sebelumnya, Kejagung menangkap Prasetyo pada hari ini.
"Minggu tanggal 3 November 2024 tepatnya pada jam 12.35 WIB telah dilakukan penangkapan terhadap Saudara PB dimana penangkapan di Hotel Sumedang," ujar Qohar.
Qohar mengungkapkan, penyidikan kasus ini sudah lama dilakukan. Tepatnya sejak 4 Oktober 2023 silam.
Kala itu, kata dia Prasetyo menjabat mantan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub tahun 2016-2017.
"Terakhir Saudara PB menjabat ahli menteri bidang teknologi lingkungan dan energi pada Kemenhub," tandasnya.