Ntvnews.id, Merauke - Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja pertamanya sebagai presiden ke Papua, tepatnya di Kampung Wanam di Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Kedatangan mereka pada Minggu (3/11).
Dalam kunjungan itu, Prabowo menyapa warga dan meninjau proyek lumbung pangan nasional di Merauke bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Ribuan warga antusias menyambut Prabowo di sawah. Selain warga lokal Distrik Kurik, turut hadir mahasiswa dan petani milenial, brigade pangan, serta penyuluh pertanian di Merauke.
Prabowo juga sempat mengemudikan mesin combine harvester ditemani Amran dan berbincang dengan para petani.
Prabowo di Merauke (Istimewa)
“Pak Prabowo foto Pak,” ujar salah satu warga saat bersalaman dengan Prabowo.
Kunjungan kerja perdana Prabowo ke Merauke ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam percepatan swasembada pangan berkelanjutan.
Merauke diproyeksikan sebagai salah satu lokasi pengembangan kawasan sentra produksi pangan di wilayah timur Indonesia dan didorong untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional.
“Langkah strategis pencapaian swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo akan kami laksanakan melalui beberapa program, yaitu cetak sawah seluas 3 juta hektare dalam waktu 3-4 tahun, pompanisasi, optimasi lahan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, serta dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mempercepat proses tanam hingga panen,” ungkap Amran pada kesempatan itu.
Prabowo di Merauke (Istimewa)
Pada 2024, pemerintah telah menyelesaikan tahap pertama program optimasi lahan rawa seluas 40.000 hektare di Kabupaten Merauke. Saat ini 35.000 hektare sudah ditanami, dan 5.000 hektare lainnya dalam proses olah lahan untuk segera ditanami.
Sebagai langkah nyata, pemerintah telah memberikan bantuan alsintan traktor roda 2 sebanyak 65 unit, traktor roda 4 sebanyak 113 unit, rice transplanter sebanyak 76 unit, pompa air 638 unit, combine harvester 20 unit, dan handsprayer 90 unit yang dikelola brigade pangan.
"Swasembada pangan tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Papua,” ujar Amran.