Ntvnews.id, Jakarta - Front Persaudaraan Islam (FPI) dan ormas Islam lainnya menggelar demonstrasi bertajuk reuni 411 di Jakarta Pusat siang nanti. Ada dua tuntutan yang disuarakan massa aksi, yakni mengadili Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan tangkap pemilik akun Kaskus Fufufafa, yang merujuk pada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Insyaallah benar (aksi 411 besok). Insyaallah (depan istana)," ujar koordinator lapangan (korlap) aksi, Buya Husein, Minggu (3/11/2024).
Aksi reuni 411 rencananya akan dihadiri ormas lainnya seperti Persada 212, GNPF Ulama, Jawara se-Jabodetabek, aktivis emak-emak, dan mahasiswa.
Diketahui, aksi 411 ini pertama kali digelar pada 4 November 2016. Saat itu, massa 411 menggelar demonstrasi menuntut proses hukum terkait kasus dugaan penodaan agama yang menimpa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Polisi sendiri telah bersiaga menghadapi aksi reuni 411. Polisi menyiapkan 1.904 personel guna mengawal aksi tersebut.
"Dalam rangka pengamanan aksi reuni 411 di Patung Kuda hari ini, kami melibatkan 1.904 personel gabungan," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, Senin (4/11/2024).
Personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Para personel akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Patung Kuda sampai di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.
Terkait pengalihan arus lalu lintas, akan dilakukan secara situasional.
"Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas di Jalan Merdeka Barat akan dialihkan, dihimbau kepada warga yang akan melintas disekitar kawasan Monas agar mencari jalan alternatif lainnya untuk menghindari kepadatan kendaraan," papar dia.
Susatyo mengingatkan seluruh personel yang terlibat pengamanan harus selalu bertindak persuasif, tak memprovokasi dan terprovokasi. Polisi juga mengimbau massa untuk mematuhi peraturan yang ada.
"Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api. Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan humanis dan profesional," tandasnya.