Ntvnews.id, Jakarta - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, menimbulkan dampak besar karena ada korban jiwa dan kerusakan bangunan.
Material letusan termasuk batu api, tersebar hingga radius 6 kilometer, menyebabkan 9 orang meninggal dan puluhan lainnya terluka.
Baca Juga: Viral Kasus Agus vs Novi Pratiwi, Pakar Pendidikan Autis Angkat Bicara
Menurut Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda, sembilan warganya meninggal dunia akibat hujan material, sementara satu korban lainnya berasal dari Desa Dulipali.
Hingga pukul 08.00 WITA, tim gabungan masih melakukan evakuasi korban yang terjebak di bawah reruntuhan rumah.
PRAY FOR FLORES TIMUR
— Teddy Woga (@TeddyWoga) November 4, 2024
Beberapa letupan dan letusan
Dari Gunung Berapi
LEWOTOBI LAKI-LAKI
.
.
Semoga arwah2 yg meninggal kerena letusan ini dilapangkan jalan menuju Surga Abadi.
Dan semua keluarga yg ditinggal pergi kuat alami duka ini.
Semoga luka dan duka ini segera berakhir pic.twitter.com/ZUDcH55Qd9
Lebih dari tujuh desa terdampak hujan material dari erupsi ini. Meskipun demikian, pihak pemerintah kabupaten belum memberikan pernyataan resmi.
Herman Yosef, Kepala Pos Pemantauan Gunung Lewotobi Laki-laki, menyatakan bahwa material erupsi mencapai radius hingga 6 kilometer. Status aktivitas gunung saat ini berada pada Level IV atau menunjukkan ancaman bahaya yang tinggi.
Erupsi kali ini adalah kelanjutan dari aktivitas gunung yang terjadi pada tahun sebelumnya, dengan letusan pertama tercatat pada Sabtu, 23 Desember 2023, sekitar pukul 07.14 WITA.
Saat itu, kolom abu tercatat mencapai ketinggian antara 1.000 hingga 1.500 meter di atas puncak. Wilayah yang terdampak meliputi Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.