Waspada! Gunung Lewotobi Laki-laki Naik ke Level IV

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Nov 2024, 10:44
Alber Laia
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Gunung Merapi. Ilustrasi Gunung Merapi. (Pixabay)

Ntvnews.id, NTT - Otoritas Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dari Level III ke Level IV atau 'Awas' per Minggu, 3 November 2024, pukul 24.00 WITA.

Kenaikan status ini dipicu oleh peningkatan aktivitas vulkanik dan kegempaan di gunung tersebut.

Baca Juga: Prabowo Kunjungi Merauke: Panen Padi Bersama Petani

Menurut laporan PVMBG, letusan terbaru terjadi pada Minggu malam (3/11) sekitar pukul 23.57 WITA, berlangsung selama 1.450 detik.

Akibat letusan tersebut, sembilan orang dilaporkan meninggal, yang terdiri dari delapan orang dewasa dan satu anak, semuanya berasal dari Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang.

Dampak letusan dirasakan di sejumlah desa yang tersebar di tiga kecamatan. Di Kecamatan Wulanggitang, enam desa terdampak yakni Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, dan Boru Kedang.

Sementara itu, di Kecamatan Ile Bura, desa-desa yang terdampak mencakup Dulipali, Nobo, Nurabelen, dan Riang Rita. Di Kecamatan Titehena, erupsi memengaruhi Desa Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang, dan Watowara.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan jumlah penduduk terdampak mencapai 10.295 jiwa atau 2.734 kepala keluarga, dengan mayoritas korban berada di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura.

Sementara itu, warga di Desa Dulipali dan Desa Lewolaga telah mempersiapkan gedung sekolah sebagai tempat pengungsian.

Kini pemerintah Kabupaten Flores Timur pun memperpanjang status siaga darurat bencana selama 96 hari, terhitung sejak 27 September hingga 31 Desember 2024, berdasarkan Keputusan Bupati Flores Timur.

Dengan status Level IV, PVMBG mengeluarkan beberapa rekomendasi, di antaranya:

1. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 7 km pada arah Utara-Timur Laut dan 7 Km pada sektor Timur Laut.

2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

3. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

4. Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

Dengan situasi yang terus berkembang, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi instruksi dari pihak berwenang.

x|close