Ntvnews.id, Jakarta - Gunung Lewotobi, yang terletak di Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, merupakan gunung berapi kembar yang terdiri dari dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Laki-Laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.
Baca Juga: Link video Perselingkuhan Bimo Aryo Tejo dan Maela Asila Diburu Netizen
Jarak antara kedua gunung ini hanya sekitar dua kilometer. Puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki memiliki kawah dengan diameter 400 meter, sementara kawah di puncak Gunung Lewotobi Perempuan lebih besar, mencapai 700 meter.
Gunung Lewotobi Perempuan
Sejak lama, Gunung Lewotobi Perempuan telah tercatat mengalami beberapa erupsi, di antaranya pada tahun 1921 dan 1932, serta pada tahun 1933, 1935, dan 1936.
Gunung ini kembali aktif pada tahun 1991, ketika lava pijar memuntahkan material vulkanik hingga radius 500 meter, yang menyebabkan kebakaran hutan dan penyebaran abu hingga sejauh 8 kilometer.
Aktivitas Gunung Lewotobi Perempuan terus berlanjut dengan status yang sering berubah-ubah selama bertahun-tahun.
Pemandangan Pulau Konga dan gunung berapi ganda Lewotobi, yang terdiri dari Perempuan dan Laki-Laki. (Dok.Wikipedia)
Gunung Lewotobi Laki-Laki
Di sisi lain, Gunung Lewotobi Laki-Laki juga memiliki riwayat erupsi yang panjang, dengan catatan pertama terjadi pada tahun 1861.
Sejak saat itu, gunung ini meletus pada tahun 1865, 1868 (dua kali), 1869, dan 1907.
Letusan kembali terjadi pada tahun 1909, 1910, dan 1914, serta di tahun 1932, 1933, 1939, dan 1940.
Setelah itu, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami beberapa erupsi lagi, termasuk semburan abu pada tahun 1969, 1970, dan 2 April 1990.
Erupsi lainnya tercatat pada 28 Juli 1992, 1999, dan 2002. Pada 23 Desember 2023, gunung ini kembali erupsi, yang menyebabkan statusnya ditetapkan pada Level II (Waspada).
Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi tambahan pada bulan Januari dan Juni 2024, yang meningkatkan statusnya menjadi Level III (Siaga).
Aktivitas vulkanik gunung ini terus meningkat hingga letusan terakhir yang terjadi pada 4 November 2024.