Ntvnews.id, Jakarta - Pesawat Singapore Airlines rute London-Singapura melakukan pendaratan darurat di Bangkok pada Selasa 21 Mei 2024 karena turbulensi parah.
Atas insiden tersebut dilaporkan satu penumpang tewas dan banyak orang terluka.
Laporan media Thailand menyebutkan ada 30 orang terluka, sedangkan Singapure Airlines tidak merinci berapa banyak orang yang terluka.
Pesawat Boeing 777-300ER dengan 211 penumpang dan 18 awak sedang menuju ke Singapura ketika melakukan pendaratan darurat.
Berdasarkan data FlightRadar 24, setelah sekitar 11 jam waktu terbang sejak lepas landas di London, pesawat tersebut turun tajam dari ketinggian sekitar 37.000 kaki menjadi 31.000 kaki hanya dalam waktu lima menit setelah selesai melintasi Laut Andaman dan mendekati Thailand.
“Tiba-tiba pesawat mulai miring dan terjadi guncangan sehingga saya bersiap menghadapi apa yang terjadi, dan tiba-tiba terjadi penurunan yang sangat drastis sehingga semua orang yang duduk dan tidak mengenakan sabuk pengaman langsung terlempar ke langit-langit,” kata Dzafran Azmir, 28 tahun dikutip dari Reuters, Selasa (21/5/2024).
“Beberapa orang kepalanya terbentur kabin bagasi di atas dan penyok, mereka menabrak tempat lampu dan masker berada dan langsung menerobosnya,” katanya.
Seorang pejabat bandara Suvarnabhumi Bangkok mengkonfirmasi satu orang tewas namun tidak dapat memastikan jumlah korban luka-luka.
Kecelakaan penerbangan terkait turbulensi adalah jenis yang paling umum, menurut studi tahun 2021 oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional.
Dari tahun 2009 hingga 2018, badan AS tersebut menemukan bahwa turbulensi menyumbang lebih dari sepertiga kecelakaan penerbangan yang dilaporkan dan sebagian besar mengakibatkan satu atau lebih cedera serius, namun tidak ada kerusakan pada pesawat.
Singapore Airlines, yang dikenal luas sebagai salah satu maskapai penerbangan terkemuka di dunia dan menjadi tolak ukur bagi sebagian besar industri penerbangan, tidak mengalami insiden besar apa pun dalam beberapa tahun terakhir.
Kecelakaan terakhir yang mengakibatkan korban jiwa adalah penerbangan dari Singapura ke Los Angeles melalui Taipei, yang pada tanggal 31 Oktober 2000.
Pesawat tersebut jatuh menimpa peralatan konstruksi di Bandara Internasional Taoyuan Taiwan setelah mencoba lepas landas dari landasan yang salah. Kecelakaan itu menewaskan 83 dari 179 orang di dalamnya.