Ntvnews.id, Flores - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menyebabkan kerusakan parah di delapan desa yang tersebar di dua kecamatan.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur melaporkan bahwa sejumlah desa di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura mengalami dampak paling berat akibat bencana ini.
Baca Juga: Detik-Detik Pesawat Tempur MiG-29 India Jatuh Saat Gelar Latihan
"Ada delapan desa yang paling parah terdampak erupsi, tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura," ujar Kadis Kominfo Flores Timur Herry Lamawuran dilansir Antara.
Letusan yang terjadi pada Minggu malam, 3 Oktober 2024, menyebabkan banyak korban jiwa serta kerusakan infrastruktur di kawasan tersebut.
Erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. (Tangkapan layar X)
Di Kecamatan Wulanggitang, desa yang mengalami dampak terparah antara lain Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Pululera, Boru, Boru Kedang, dan Nawokote. Sedangkan di Kecamatan Ile Bura, desa yang terdampak meliputi Desa Dulipali dan Nobo.
Dari kejadian ini, tercatat sembilan korban meninggal dunia, terdiri dari empat pria dan lima wanita.
Nama-nama korban yang telah dievakuasi adalah Kanisius Laga Lajar, Agustina Luo Luon, Andreas Baha Lajar, Paskalis Yohanes Goe Lajar, Theresia Toja, Yohanes Baha Buto Lajar, Yosefina Kedang, Sr. Nikolin Pajo SSpS, dan Yohanes Witin.
Berdasarkan hasil pendataan, sejumlah fasilitas umum turut rusak, di antaranya 18 unit gedung TK/PAUD, satu unit SD, tiga unit SMP, dan tiga unit SMA/SMK.
Selain itu, fasilitas lain yang rusak meliputi tiga unit asrama, tiga unit biara, tiga kapela, dua gedung koperasi, dua bank (Bank NTT dan BRI), serta kantor pos dan giro.