5 Fakta Tentang La Nina yang Punya Dampak Cuaca Ekstrem

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Nov 2024, 20:05
Adiansyah
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Bumi atau Dunia Ilustrasi Bumi atau Dunia (pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mengeluarkan peringatan mengenai kembalinya fenomena La Nina yang diprediksi akan berdampak signifikan pada kondisi cuaca di Indonesia.

Fenomena alam ini diperkirakan akan mempengaruhi berbagai wilayah, menyebabkan cuaca ekstrem seperti hujan deras, banjir, dan potensi bencana alam lainnya.

Bagaimana selengkapnya? Mari kita simak ulasan mengenai beberapa faktanya di bawah ini yang telah dilansir dari berbagai sumber.

Fakta La Nina

1. Arti La Nina

Prediksi BMKG  <b>(Bmkg)</b> Prediksi BMKG (Bmkg)

La Nina adalah fenomena iklim global yang memiliki dampak besar pada kondisi cuaca dan pola iklim di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Mengutip dari BMKG, La Nina ditandai dengan penurunan suhu permukaan laut (SPL) atau sea surface temperature (SST) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, yang lebih dingin dibandingkan suhu normalnya.

Kondisi ini tidak hanya mengubah suhu lautan, tetapi juga mempengaruhi pola cuaca global yang dapat mengakibatkan berbagai fenomena cuaca ekstrem.

2. Bagaimana Terjadinya?

La Nina terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur lebih dingin dari biasanya. Perubahan suhu ini mempengaruhi sirkulasi atmosfer Walker, yang merupakan pola pergerakan udara dari timur ke barat di sekitar ekuator.

Ketika sirkulasi ini terganggu, pola cuaca di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, akan mengalami perubahan signifikan.

La Nina sering kali menyebabkan curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem seperti banjir, longsor, dan gelombang pasang, terutama di wilayah-wilayah yang sudah rentan terhadap bencana alam.

3. Siklus La Nina

Ilustrasi Bumi atau Dunia <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi Bumi atau Dunia (Pixabay)

La Nina bukanlah kejadian yang terjadi setiap tahun. Fenomena ini dapat berulang setiap beberapa tahun sekali, dengan durasi masing-masing kejadian yang bisa berlangsung antara beberapa bulan hingga dua tahun.

Meskipun La Nina bisa berlangsung dalam waktu yang bervariasi, dampaknya terhadap cuaca global, terutama di wilayah Indonesia, sangat signifikan.

Setiap siklus La Nina dapat menyebabkan perubahan cuaca yang mendalam, baik dari segi curah hujan, suhu udara, maupun potensi bencana alam.

4. Dampak La Nina

Mengutip dari situs BMKG, La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir di sebagian besar wilayah Indonesia.

Di bulan September-Oktober-November (SON), La Nina berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia, sedangkan pada Desember-Januari-Februari (DJF), dan Maret-April-Mei (MAM), ini berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur.

Peningkatan curah hujan saat La Niña umumnya berkisar 20-40% lebih tinggi dibandingkan curah hujan saat tahun Netral. Namun, terdapat juga beberapa wilayah yang mengalami peningkatan curah hujan lebih dari 40%.

Di periode puncak musim hujan (DJF), La Niña tidak memberikan dampak peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan barat sebagai akibat interaksinya dengan sistem monsun.

5. Contoh La Nina

Ilustrasi Bumi atau Dunia <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi Bumi atau Dunia (Pixabay)

Salah satu contoh La Nina kuat terjadi pada tahun 2010. Curah hujan rata-rata tiga bulanan di Indonesia saat itu umumnya masuk kategori di atas rata-ratanya.

Beberapa wilayah di Indonesia bahkan mengalami curah hujan tinggi yang ekstrem tinggi (extremely high rainfall), terutama pada periode Maret-April-Mei (MAM) hingga September- Oktober-November (SON) di Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan sebagian Kalimantan.

x|close