Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyampaikan harapan besar kepada Donald Trump yang kemungkinan besar bakal terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat.
Melalui ungghan akun Twitter, Volodymyr Zelenskyy mengucapkan selamat dan berharap mampu membantu Ukraina dalam menyelesaikan konflik perang dengan Rusia yang belum berakhir.
Baca Juga: Raih Kemenangan di Pilpres AS, Donald Trump 2 Kali Kalahkan Capres Perempuan
“Saya ingat bahwa dalam pertemuan dengan Presiden Trump September lalu, kita membahas secara rinci kerja sama strategis Ukraina-AS. Rencana Kemenangan Ukraina, dan strategi untuk mengakhiri agresi Rusia terhadap Ukraina,” ucap Zelenskyy, sudah memanggil Trump dengan sebutan "Presiden" pada Rabu.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (Instagram: Volodymyr Zelensky)
Ia mengapresiasi strategi diplomasi “perdamaian melalui kekuatan” yang diusung Donald Trump. Menurutnya, hal tersebut merupakan pendekatan yang tepat dalam mewujudkan perdamaian yang adil bagi Ukraina.
Presiden Ukraina juga meyakini dukungan AS di bawah kepemimpinan Donald Trump terhadap negaranya akan selalu kuat.
“Kami menantikan masanya Amerika Serikat jadi kuat di bawah kepemimpinan tegas Presiden Trump. Kami juga mengandalkan dukungan bipartisan terhadap Ukraina di Amerika Serikat,” kata Zelenskyy.
Donald Trump. (Tangkapan layar X)
Selain harapannya atas peran Trump dan pemangku kepentingan AS dalam mengakhiri perang, Zelenskyy juga menyampaikan keinginan mengembangkan kerja sama politik dan ekonomi yang menguntungkan kedua negara.
Sebagai salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Eropa, kata Zelenskyy, Ukraina juga “berkomitmen menjaga perdamaian dan keamanan jangka panjang di Eropa dan kawasan Trans-Atlantik dengan dukungan dari sekutu”.
Donald Trump diproyeksikan memenangi Pilpres 2024 dan menjadi Presiden ke-47 AS berdasarkan data Fox News, yang dipantau pada 6 November sore WIB, melawan pesaingnya dari Partai Demokrat yang juga petahana wakil presiden, Kamala Harris.
Donald Trump diprediksi telah meraih 277 suara elektoral, melewati ambang batas 270 suara elektoral yang diperlukan untuk menang Pilpres AS.
Sementara itu, menurut data hitung cepat Associated Press (AP), Trump meraih perolehan suara pemilih sebesar 51,2 persen, mengalahkan Harris yang mendapat 47,4 persen.