Dukung Industri Penyiaran, Kemkomdigi Siapkan Langkah Strategis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Nov 2024, 22:08
Adiansyah
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (tengah) dalam jumpa pers usai acara pembukaan The 6th Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (12/8/2024). Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (tengah) dalam jumpa pers usai acara pembukaan The 6th Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (12/8/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengungkapkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) tengah merancang rencana strategis untuk mendukung industri penyiaran menghadapi tantangan di era digital yang semakin berkembang.

Rencana ini yang akan dilaksanakan pada periode 2025-2029, bertujuan untuk menyesuaikan industri penyiaran dengan kebutuhan pasar yang terus berubah.

Dalam pernyataannya di Jakarta, Nezar menegaskan bahwa peran pelaku industri penyiaran sangat penting dalam proses penyusunan strategi tersebut.

"Industri penyiaran juga perlu terus menerapkan prinsip agile dan adaptability, khususnya dalam pengembangan strategi," katanya, dikutip dari Antara.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informtika (Wamenkominfo) Nezar Patria ditemui di Jakarta, Selasa (20/8/2024). <b>(Dok.Antara)</b> Wakil Menteri Komunikasi dan Informtika (Wamenkominfo) Nezar Patria ditemui di Jakarta, Selasa (20/8/2024). (Dok.Antara)

Pentingnya pemanfaatan teknologi, kata Nezar, harus dibarengi dengan pengembangan talenta di sektor penyiaran.

Katanya, Industri penyiaran harus berinvestasi dalam peningkatan keterampilan berbasis teknologi, termasuk keterampilan praktikal dan keterampilan bisnis untuk menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi perubahan.

Nezar juga mengidentifikasi beberapa tantangan besar yang tengah dihadapi oleh industri penyiaran, salah satunya adalah perubahan dalam pola konsumsi media.

Dengan semakin banyaknya pilihan platform digital, seperti YouTube, TikTok, dan media sosial lainnya, industri penyiaran harus menemukan cara baru untuk menarik perhatian audiens.Hal ini menjadi tantangan besar mengingat banyaknya konten yang tersedia di luar saluran tradisional.

Nezar Patria <b>(Ntvnews.id)</b> Nezar Patria (Ntvnews.id)

 Nezar juga menyebutkan bahwa kemudahan dalam membuat dan mendistribusikan konten di berbagai platform digital telah menciptakan kondisi kelebihan konten. Saat ini, hampir siapa saja dapat menjadi produser konten dan menjangkau audiens yang luas.

Kondisi ini menciptakan persaingan baru yang semakin ketat bagi industri penyiaran tradisional, yang harus terus berinovasi agar tetap menarik bagi audiens yang lebih muda dan lebih tech-savvy.

“Dengan munculnya banyak pesaing dari kalangan individu dan kelompok yang memproduksi konten dengan mudah, industri penyiaran harus siap menghadapi perubahan besar,” lanjutnya.

Di samping tantangan dalam menarik audiens, Nezar juga menyebutkan pentingnya menciptakan model bisnis baru untuk memastikan keberlanjutan industri penyiaran.

Digitalisasi telah mengubah lanskap pendapatan industri penyiaran, sehingga penting bagi pelaku industri untuk menemukan sumber pendapatan yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Salah satu tantangan serius yang juga dihadapi industri penyiaran adalah meningkatnya pelanggaran hak cipta dan pembajakan konten.

Banyak konten yang diambil tanpa izin dan disebarluaskan kembali tanpa kompensasi kepada penciptanya. Ini jelas merugikan para kreator asli yang telah mengeluarkan biaya dan tenaga untuk produksi.

Nezar juga menyoroti dampak besar yang ditimbulkan oleh teknologi kecerdasan artifisial. Dengan kemajuan, proses pembuatan berita dan konten kini menjadi lebih mudah dan lebih cepat.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (tengah) dalam jumpa pers usai acara pembukaan The 6th Indonesia Internet Expo &amp; Summit (IIXS) di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (12/8/2024). <b>(Dok.Antara)</b> Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (tengah) dalam jumpa pers usai acara pembukaan The 6th Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (12/8/2024). (Dok.Antara)

Ini juga akan mempermudah proses pembuatan konten dengan menggunakan algoritma dan model bahasa yang dapat menyesuaikan gaya penulisan sesuai dengan platform yang digunakan.

Hal ini diperkirakan akan mendisrupsi pola produksi berita yang ada saat ini dan membawa perubahan besar dalam cara media beroperasi.

"Nanti aplikasi itu akan langsung terhubung dengan platform dan di platform itu ada algoritma yang language modelnya sudah dibuat," katanya.

"Modelingnya sudah dibuat, sehingga kita bisa memilih misalnya transkrip itu nanti ditulis dengan struktur style media tertentu. Nah ini tentu saja akan mendisrupsi pola produksi dari newsroom," sambungnya.

"Ini juga tantangan yang sangat serius dan ini tidak lama lagi. Ya mungkin tahun depan kita sudah bisa menyaksikan ada platform-platform seperti ini muncul. Ini yang lagi dikerjakan saat ini. Jadi kita harus siap-siap dengan guncangan-guncangan baru yang muncul di tahun-tahun depan ini," ia menjelaskan.

x|close