Ntvnews.id, Riyadh - Arab Saudi berencana membuka Bandara Internasional King Salman, yang akan menjadi bandara terbesar di dunia, pada tahun 2030. Bandara ini diperkirakan mampu melayani hingga 185 juta penumpang.
Dilansir dari Metro, Kamis, 7 November 2024, pembangunan bandara raksasa ini diproyeksikan menghabiskan anggaran sekitar 23 miliar pound sterling, atau setara dengan Rp 470,1 triliun.
Berlokasi di Riyadh, Bandara King Salman akan menjadi bandara dengan kapasitas layanan terbesar di dunia, berkat luasnya yang mencapai lebih dari 57 km². Sekitar 12 km² dari total luas tersebut akan dijadikan area ritel untuk memberikan pengalaman belanja bagi penumpang yang menunggu keberangkatan.
Baca Juga: Kemenhub: Tak Ada Korban Jiwa Akibat Insiden Trigana Air di Bandara Sentani
Proyek ini dikerjakan dan diawasi oleh Foster + Partners, perusahaan yang juga menggarap Terminal Bus Midtown di New York City dan terminal baru Bandara Marseille. Bandara King Salman juga akan mengintegrasikan terminal yang sudah ada di Bandara Internasional King Khalid yang beroperasi sejak tahun 1983.
Meskipun maskapai yang akan beroperasi di sana belum diumumkan, bandara ini diperkirakan akan membuka sekitar 150 ribu lapangan kerja, termasuk untuk operator pengatur lalu lintas udara hingga barista.
Diharapkan, bandara ini akan melayani 120 juta penumpang dan dapat meningkat hingga 185 juta penumpang pada 2050. Peningkatan kapasitas ini mendukung upaya untuk memajukan pariwisata di Arab Saudi.
Baca Juga: WNA Pemegang ITAP dan ITAS Bisa Melintasi Autogate Imigrasi di Bandara
"Proyek bandara ini sejalan dengan visi Arab Saudi untuk mentransformasi Riyadh menjadi salah satu dari sepuluh kota dengan perekonomian terbesar di dunia, serta mendukung pertumbuhan populasi Riyadh menjadi 15-20 juta orang pada tahun 2030," demikian pernyataan dari Saudi Press Agency.
Arab Saudi sebenarnya sudah memiliki salah satu bandara terbesar di dunia, yaitu Bandara Internasional King Fahd atau dikenal sebagai Bandara Dammam. Bandara ini sebelumnya digunakan sebagai pangkalan udara Amerika Serikat selama Perang Teluk dan dibuka untuk komersial pada tahun 1999.
Saat ini, Bandara Dammam melayani koneksi ke 43 tujuan, dengan lebih dari 10 juta penumpang setiap tahunnya dan 37 maskapai penerbangan yang beroperasi di sana. Ini adalah bandara terbesar ketiga di Arab Saudi dari segi volume penumpang.