Ntvnews.id, Jakarta - Debat Pilkada Sumatra Utara (Sumut) berlangsung panas. Kedua pasangan calon (paslon) saling serang di momen tersebut.
Serangan salah satunya dilontarkan Edy Rahmayadi-Hasan, dengan menyoroti persoalan tambang Blok Medan. Edy meminta calon gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution, menjelaskan masalah tambang Blok Medan yang disebut-sebut terkait dengan menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu.
"Ada tambang yang dilarang untuk diekspor tetapi ada tambang yang saya sayangkan Medan adalah salah satu kota di Sumut. Saya tak rela nama Medan di pakai di Maluku Utara," ujar Edy dalam debat, Rabu (6/11/2024) malam.
Diketahui, istilah Blok Medan merujuk pada izin tambang di Maluku Utara yang terungkap dalam persidangan dugaan suap eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK). Kasus ini menyeret Bobby yang saat itu menjabat Wali Kota Medan, serta istrinya, Kahiyang Ayu.
Menurut Edy, masalah Blok Medan ini sudah menjadi isu berkembang di masyarakat. Atas itu, Edy meminta agar Bobby menjawab tudingan yang menyeret namanya.
"Ini jadi isu nasional isu internasional. Saya ingin diklasifikasikan supaya masyarakat Sumut tahu semua, saya tidak mau menuduh karena saya dengar itu dari pengadilan, kedua dari media bicara tentang Blok Medan. Saya tak mau itu Blok Medan katakanlah Blok Maluku," papar Edy.
Sontak pernyataan mantan Pangkostrad itu membuat suasana debat kian riuh. Para pendukung dari kedua paslon lantas saling sindir. Moderator pun sempat kewalahan untuk menenangkan para pendukung dari kedua kubu.
Menanggapi pertanyaan Edy, Bobby pun menantang mantan Gubernur Sumut itu. Ia meminta agar Edy melaporkan masalah Blok Medan, jika memang merasa terjadi pelanggaran hukum.
"Pak Edy kalau boleh mengutip perkataan Pak Edy pada debat pertama kemarin. Kalau merasa dari kami ada yang melanggar, ya laporkan Pak. Kami tunggu laporannya," jawab Bobby santai.
Menurut Bobby ada mekanisme hukum apabila memang terjadi pelanggaran. Ia mengaku tak masalah, hal yang belum bisa dipastikan kebenarannya dibawa ke dalam forum debat Pilkada.
"Laporkan, ada mekanisme hukum ya laporkan. Silahkan pak ada penegak hukum jelas. Jangan cuma gara-gara baca di media bapak bawa ke ranah debat. Kalau memang pernah dengar silakan. Bapak mau pernyataan saya di depan sini, Bapak laporkan dulu," papar Bobby.
"Kalau Bapak laporkan setelah Bapak laporkan ada hal-hal yang kami lakukan mangkir dari situ baru Bapak kami suruh pernyataan di masyarakat. Tapi kalau Bapak belum laporkan, baca di media Bapak bilang dengar dengar isu Bapak bilang gak mau curiga, Bapak laporkan," sambungnya.