Ntvnews.id, Flores - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto mengabarkan kondisi terkini mengenai pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Kata dia, korban meninggal dunia masih tetap sembilan orang sampai saat ini meski sebelumnya terjadi beberapa kali erupsi.
"Korban tidak bertambah, per hari ini tetap sembilan orang meninggal dunia. Satu orang kritis sekarang kondisi sudah membaik, memang harus diamputasi kaki kiri dan yang kanan juga dalam pemasangan pen," kata Suharyanto dalam konferensi pers, Kamis, 7 November 2024.
konferensi pers BNPB (NTVNews.id/ BNPB)
"Per hari ini, untuk luka-luka berat yang semula dilaporkan 31 orang, yang sekarang masih dirawat ada 4 orang yang berada di rumah sakit umum daerah," sambungnya.
Suharyanto juga menjelaskan, penanganan yang dilakukan terhadap para pengungsi sudah mulai membaik.
"Hari keempat ini, penanganan pengungsi relatif sudah lebih baik daripada hari-hari pertama masih terdapat kekurangan dan kelemahan di masing-masing tempat pengungsian," terang dia.
"Itu antara lain, kebutuhan alat memasak, ini secara bertahap dilengkapi. Kebutuhan air minum, ya karena tentu saja rekan media tahu karena Provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya Flores Timur, air minum memang jadi keputusan yang sangat penting," katanya lagi.
Gunung Lewotobi Laki-laki (Antara)
Air minum yang sebelumnya jadi kendala para pengungsi, tim Satgas Penanganan Darurat telah merealisasikan solusi.
"Tapi kami sudah punya solusi, di samping mengirimkan melalui tangki-tangki, ada juga beberapa sumur bor yang semula memang tak bisa beroperasi karena kekurangan jaringan listrik," imbuh Suharyanto.
"Secara lambat lain ini akan bisa difungsikan kembali. Itu target kami kami dari Satgas Penanganan Darurat," lanjut dia.
"Kemudian kebutuhan tempat tidur, MCK, untuk toilet portable secara perlahan terus menerus ini dilengkapi," ucap Suharyanto