Ntvnews.id, Jakarta - Komisi VI DPR RI meminta Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, untuk berfokus pada upaya memperbaiki citra koperasi yang masih kurang dihargai oleh publik akibat beberapa kasus yang merugikan anggotanya.
"Pak Menkop Budi Arie Setiadi nantinya fokus saja pada kerja besar bagaimana mengembalikan jati diri koperasi sehingga bisa benar-benar menjadi soko guru ekonomi Indonesia," ujar Anggota Komisi VI, Amin, dalam pernyataannya dilansir dari Antara, Jumat, 8 November 2024.
Amin mencontohkan klub-klub sepak bola ternama Eropa seperti Barcelona, Athletic Bilbao, dan Borussia Dortmund sebagai contoh keberhasilan model koperasi. Klub-klub tersebut memberi kewenangan besar kepada anggota dalam keputusan strategis.
Baca Juga: Budi Arie Dicecar Soal Judi Online oleh Anggota DPR
Ia juga mendukung rencana Kementerian Koperasi dalam melakukan rebranding, digitalisasi, dan pembinaan SDM koperasi untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam berkoperasi.
Sebagai bentuk dukungan terhadap target modernisasi koperasi dan peningkatan minat masyarakat, anggota Komisi VI DPR RI sepakat untuk segera merevisi Undang-Undang Perkoperasian.
Amin menegaskan bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 yang saat ini menjadi payung hukum koperasi sudah usang dan perlu direvisi agar relevan dengan kondisi saat ini.
"UU Perkoperasian saat ini umurnya sudah 32 tahun, meski sempat sudah ada revisi tapi dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi sehingga sudah saatnya untuk direvisi," ujar Amin.
Baca Juga: Kasus Judi Online Pegawai Komdigi, Budi Arie: Kita Serahkan Kepada Penegak Hukum
Anggota Komisi VI lainnya, Nasim Khan, juga sepakat bahwa koperasi perlu didukung regulasi yang lebih relevan untuk meningkatkan daya saingnya. Ia menilai UU Perkoperasian Nomor 25 Tahun 1992 sudah tidak lagi sesuai.
"Sudah harus ada revisi, kalau bisa dipercepat pengesahannya supaya regulasi ini maksimal dan koperasi bisa bermanfaat bagi masyarakat," tutur Nasim.
Kementerian Koperasi juga telah menyiapkan program prioritas untuk tahun depan, seperti menjadikan koperasi sebagai pemasok utama bahan makanan pokok untuk program makan gratis, distribusi pupuk murah bagi petani melalui koperasi, serta kerja sama dengan Bulog untuk menjaga stabilitas harga beras di tingkat petani.