Ntvnews.id, Riyadh - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) menelepon Donald Trump untuk menyampaikan ucapan selamat atas kemenangannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.
Dilansir dari Al Arabiya, Jumat, 7 November 2024, percakapan telepon tersebut terjadi pada hari Rabu, sebagaimana dikabarkan oleh kantor berita pemerintah Saudi, SPA.
Dalam panggilan tersebut, MBS "menyampaikan harapan Kerajaan untuk mempererat hubungan historis dan strategis antara kedua negara, serta mendoakan kemajuan dan kesejahteraan rakyat Amerika di bawah kepemimpinan Trump," lapor SPA.
Baca Juga: BSSN di DPR Usul Pemerintah dapat Terapkan Kurikulum Literasi Keamanan Siber
Trump merespons dengan "menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada Yang Mulia Putra Mahkota atas ucapan selamat dan perhatiannya kepada rakyat Amerika," demikian menurut laporan dari SPA.
Sebelumnya pada hari yang sama, MBS dan Raja Salman masing-masing telah mengirimkan pesan ucapan selamat kepada Trump, yang kembali ke Gedung Putih setelah mengalahkan kandidat Demokrat Kamala Harris.
Dalam pidatonya kepada para pendukung, Harris mengakui kekalahannya di pemilihan presiden dan menyampaikan ucapan selamat kepada Trump atas kemenangannya.
"Kita harus menerima hasil pemilu ini. Hari ini, saya berbicara dengan Presiden terpilih Trump dan mengucapkan selamat atas kemenangannya," ujar Harris dalam pidato di Howard University, Washington, sebagaimana dilansir AFP.
Baca Juga: DPR Minta Wacana Ujian Nasional Kembali Dikaji
"Saya juga mengatakan kepadanya bahwa kami siap mendukung dia dan timnya dalam masa transisi, serta menjamin transfer kekuasaan yang damai," tambahnya.
Tanpa menyinggung sikap Trump yang menolak kekalahan dari Presiden Joe Biden pada 2020, Harris menyebut bahwa menghormati hasil pemilu adalah hal yang membedakan demokrasi dari monarki atau tirani. Ia menegaskan bahwa setiap pihak yang mengharapkan kepercayaan publik harus menghormati hal tersebut.
"Di negara kita, kesetiaan kita bukan kepada presiden atau partai politik tertentu, melainkan kepada konstitusi Amerika Serikat, hati nurani kita, dan kepada Tuhan," ucapnya.