Ntvnews.id, Jakarta - Calon wakil gubernur (cawagub) Banten Ade Sumardi menilai stunting atau gizi buruk bisa terjadi kepada siapa saja. Termasuk terhadap anak orang kaya. Hal itu terjadi, kata dia akibat dari pola asuh yang salah.
"Anak kaya juga bisa stunting karena pola asuh anak. Anaknya diasuh oleh ART-nya tidak tahu pola asuh anak. Ajari juga ART kita pola asuh anak," ujar Ade dalam debat kedua Pilkada Banten 2024, Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (7/11/2024) malam.
Ade lantas memaparkan bahwa stunting adalah proses gagal tumbuh fisik dan otak anak. Walau demikian, kata dia anak yang tubuhnya pendek belum tentu stunting.
Lebih lanjut, Ade dan pasangannya Andra Soni mengaku memiliki strategi guna menangani stunting di Banten. Salah satunya ialah penanganan dari hulu, seperti memberikan pemahaman terhadap anak sebelum menikah.
"Jaga pernikahan dini. Ada pernikahan, yang pengantinnya punya penyakit kronis. Selain itu tunda kehamilan karena ini kalau seadainya dibiarkan maka anaknya akan berisiko stunting. Itu dari hulu," jelas dia.
Sementara untuk hilir, pihaknya akan mendata mana anak yang berisiko stunting dan yang stunting. Menurut Ade, penanganan dua anak tersebut tak sama.
"Yang berisiko harus diberi gizi yang cukup, pola asuh yang benar. Kalau yang stunting, kita beri gizi dan bansos karena berisiko penyakit," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan melibatkan posyandu dan PKK. "Kita beli alat ukur timbangan yang baik dan benar, jangan pakai timbangan di pasar untuk mengukur berat anak," tandasnya.
Debat kedua Pilkada Banten 2024 sendiri mengangkat tema "Peningkatan Pelayanan Masyarakat dan Penyelesaian Persoalan Daerah di Provinsi Banten". Selain Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi, debat diikuti pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah.