Terjang 18 Desa, Ini 5 Fakta Banjir dan Longsor di Sukabumi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Nov 2024, 14:16
Zaki Islami
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Banjir di Sukabumi. Banjir di Sukabumi. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Sekitar 18 desa dari 13 kecamatan di Kabupaten Sukabumi mengalami banjir, longsor serta hujan disertai angin kencang pada Selasa lalu, 5 November 2024.

Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah di Sukabumi itu menyebabkan sungai meluap, merendam sejumlah kawasan pemukiman dan mengakibatkan kerusakan yang cukup parah di beberapa titik.

Peristiwa ini menarik perhatian publik karena dampaknya yang meluas dan kecepatan respons dari pihak berwenang yang mencoba mengatasi situasi tersebut. Berikut ini adalah fakta-fakta penting seputar banjir yang terjadi di Sukabumi.

1. Hujan Deras Penyebab Utama Banjir

Banjir di Sukabumi <b>(ANTARA)</b> Banjir di Sukabumi (ANTARA)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan penyebab utama banjir di Sukabumi adalah hujan lebat yang turun sejak pagi hari. Hujan yang turun selama beberapa jam mengakibatkan tingginya intensitas curah hujan yang membuat sungai meluap.

2. Wilayah yang Terkena Dampak Parah

Banjir di Sukabumi menggenangi berbagai area, terutama di Kecamatan Cikondang. Dampak banjir yang dialami desa tersebut sangat parah, dimana banyak fasilitas-fasilitas warga yang mengalami kerusakan parah akibat banjir.

3. Kerugian Materi dan Kehilangan Harta Benda

Akibat banjir ini, banyak warga Sukabumi yang kehilangan harta benda. Selain rumah yang terendam, barang-barang berharga seperti kendaraan, perabot rumah tangga, dan peralatan elektronik rusak akibat terendam air.
selain itu, akses jalan dari Kota Sukabumi menuju Kabupaten Sukabumi-Cianjur juga tertutup dikarenakan pohon tumbang.

4. Tanggapan dan Penanganan dari Pihak Berwenang

BPBD dan Pemerintah Kota Sukabumi telah mengambil berbagai langkah untuk mencegah bencana dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan. Pelatihan tersebut melibatkan masyarakat dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari TK hingga perguruan tinggi, serta sektor industri seperti PLN.

5. Kebersamaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana

karena musibah tersebut banyak masyarakat yang ikut serta dalam gotong royong. Banyak juga warga yang secara sukarela membantu proses evakuasi, membagikan makanan dan air bersih kepada para pengungsi, serta membantu membersihkan sisa-sisa banjir di lingkungan mereka.

Semangat kebersamaan ini menjadi bukti bahwa meskipun bencana alam datang tiba-tiba, solidaritas dan kekuatan komunitas dapat membantu meringankan beban bagi mereka yang terdampak.

Laporan: Elma Gianinta Ginting

x|close