Singapura Perketat Keamanan di Perbatasan Malaysia, Ada Apa?

NTVNews - 22 Mei 2024, 13:25
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Singapura Singapura (Istimewa)

Ntvnews.id, Singapura - Singapura telah meningkatkan keamanan di perbatasannya dengan Malaysia setelah terjadi serangan di kantor polisi di Johor, Malaysia, akhir pekan lalu.

Dilansir dari CNA, Rabu, 22 Mei 2024, seorang pria yang diduga terkait dengan kelompok Al-Qaeda menyerang polisi dengan parang pada tanggal 17 Mei, menewaskan dua petugas polisi dan melukai seorang lainnya.

Penyerang, yang diidentifikasi sebagai seorang pria, kemudian ditembak mati oleh polisi yang terluka.

PM Singapura Lawrence Wong <b>(CNA)</b> PM Singapura Lawrence Wong (CNA)

Dia disebut sebagai "ayah dari anggota jaringan teror Jemaah Islamiyah (JI) yang berbasis di Asia Tenggara."

Baca Juga:

Profil Lawrence Wong, Pengganti PM baru Singapura yang Lengser dari Jabatannya

Perdana Menteri Singapura mengatakan, "Serangan semacam itu, yang terjadi di seberang perbatasan kita, adalah pengingat yang suram bahwa ancaman terorisme tetap tinggi."

“Serangan pada hari Jumat lalu (17 Mei) di sebuah kantor polisi di Ulu Tiram, Johor, menewaskan dua orang polisi dan melukai seorang lainnya. Investigasi atas serangan tersebut sedang berlangsung dan motivasi penyerang masih belum jelas. Yang diketahui adalah bahwa ayah penyerang adalah seorang anggota Jemaah Islamiyah, meskipun penyerang dikatakan bertindak sendiri. Serangan seperti itu, tepat di seberang perbatasan kita, merupakan pengingat suram bahwa ancaman terorisme masih tinggi.” Tulis PM Singapura di unggahan instagramnya.

Baca Juga:

Lengser, PM Singapura Sempat Beberkan Tantangan Terberat Selama Menjabat

"Kami telah meningkatkan langkah-langkah keamanan, termasuk di pos pemeriksaan kami," ujarnya mendesak masyarakat untuk segera melaporkan aktivitas mencurigakan.

"Badan keamanan kami akan terus memantau perkembangan keamanan global dan regional dengan cermat," tegasnya.

Perlu diketahui, JI disalahkan atas serangkaian serangan bom mematikan di Asia Tenggara. Termasuk pemboman tahun 2002 di Bali Indonesia yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution mengatakan tersangka tampaknya bertindak sendiri. Meskipun, ujar media lokal, ayahnya memiliki hubungan dengan JI.

x|close