Ntvnews.id, Jakarta - Suporter klub asal Israel Maccabi Tel Aviv bikin ulah saat datang ke markas Ajax Amsterdam yang membuat tim tuan rumah geram setelah mencabut bendera Palestina yang berada di dalam Stadion.
Menurut laporan, fans Maccabi mengganggu warga setempat, merusak properti pribadi, dan membakar bendera Palestina dalam aksi yang mengundang kecaman luas itu. Sejumlah video yang beredar di media sosial memperlihatkan suporter klub Israel tersebut menyerang seorang supir taksi dan menantang petugas kepolisian.
Baca Juga: Serangan Udara Besar-besaran Hantam Kota Beirut saat Israel Perluas Operasi di Gaza Utara
Editor Max Blumenthal dari The Grayzone News pada Jumat mengatakan, video-video tersebut memperlihatkan suporter sepak bola Israel "merusak properti di Amsterdam, menyerang polisi dan warga setempat, serta merobek bendera Palestina.
???? Israeli Maccabi Tel Aviv fans went to Amsterdam for the football match against Ajax.
This what they did:
- Chanted "Kill the Arabs"
- Chanted "there are no schools in Gaza, because all the children are dead"
- Ripped down Palestinian flagsIn response a group of Muslims… pic.twitter.com/xNvxlHuyJQ
— DOAM (@doamuslims) November 8, 2024
Senada, jurnalis sepak bola Lelya Hamed menyebut bahwa suporter Maccabi Tel Aviv "mencuri bendera Palestina dari rumah-rumah, bahkan membakar bendera Palestina" di jalanan Amsterdam. Otoritas Israel lantas menyebut insiden tersebut sebagai "kekerasan terhadap warga negara Israel".
Baca Juga: Prabowo: Saya Tak Terima RI Tak Bisa Produksi Mobil, Motor hingga Komputer Sendiri
Melalui media sosial X, PM Israel Benjamin Netanyahu mengutuk "insiden kekerasan yang dialami warga Israel di Amsterdam". dilansir Antara, Sabtu 9 November 2024.
Netanyahu kemudian mengumumkan pengiriman pesawat bantuan untuk mengevakuasi warga Israel dari Amsterdam dan menegaskan bahwa "gambar-gambar ngeri yang memperlihatkan warga Israel diserang di Amsterdam tak akan diabaikan begitu saja".
Ia juga mendesak Pemerintah Belanda bertindak cepat dan meminta otoritas setempat "bergerak cepat melawan para perusuh" dan melindungi warga Israel. Sementara itu, ketua urusan luar negeri Israel Gideon Sa'ar dipastikan akan segera melakukan kunjungan ke Belanda pada Jumat.
Dalam kunjungan itu, Sa'ar akan bertemu Menlu Belanda Caspar Veldkamp dan pejabat setempat serta warga Israel di Amsterdam dan komunitas Yahudi Belanda. Sembari memastikan 10 warganya terluka, otoritas hubungan luar negeri Israel juga meminta warga Israel yang masih ada di Amsterdam untuk tetap tinggal di hotel masing-masing.
Koran Amsterdam Het Parool melaporkan pada Kamis bahwa dua orang telah ditangkap menyusul kericuhan di Lapangan Dam, meski identitas kedua orang tersebut tak disebutkan.
Menyusul kerusuhan tersebut, sejumlah kawasan di Amsterdam ditetapkan sebagai "zona berisiko", sehingga memberi wewenang kepada polisi untuk melakukan razia, demikian laporan Dutch News.
Selain itu, dilaporkan bahwa Wali Kota Amsterdam Femke Halsema telah mengakui, meski tak ada dasar hukum untuk melarang suporter Maccabi hadir di Amsterdam, agresi Israel di Palestina memicu ketegangan.
Halsema juga telah melarang unjuk rasa pro-Palestina di dekat Johan Cruijff Arena untuk mencegah potensi kerusuhan lanjutan serta mendesak suporter klub Ajax untuk menghindari provokasi.
Kepolisian Amsterdam pada Rabu (6/11) menyatakan telah menerjunkan personel tambahan untuk mengurangi ketegangan di sejumlah kawasan dan telah bertindak atas sejumlah insiden, termasuk meredakan ketegangan antara supir taksi dengan pengunjung kota.