Ntvnews.id, Jakarta - Setiap tanggal 10 November, Indonesia memperingati Hari Pahlawan sebagai momen bersejarah yang tak terlupakan dalam perjalanan bangsa.
Hari ini menjadi simbol peringatan keberanian, pengorbanan, dan semangat juang rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
Namun, apakah Anda tahu kisah heroik di balik peringatan ini?
Hari Pahlawan diperingati untuk mengenang peristiwa pertempuran besar di Surabaya pada 10 November 1945.
Saat itu, Kota Surabaya menjadi medan pertempuran antara rakyat Indonesia, yang sebagian besar dipimpin oleh pemuda-pemuda militan, melawan tentara Sekutu yang dipimpin oleh Inggris.
Pertempuran di Surabaya dipicu oleh berbagai insiden yang berawal dari kedatangan Sekutu yang diwakili oleh Inggris, disertai pasukan Belanda ke Indonesia setelah Jepang menyerah pada Perang Dunia II.
"Dan seorang pahlawan adalah seorang yang mengundurkan diri untuk dilupakan seperti kita melupakan yang mati untuk revolusi"
(Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran)
Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024. Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu! pic.twitter.com/1lhYiEDGqJ
— BONBON ???? (@Pray__93) November 10, 2024
Tujuan mereka adalah melucuti senjata pasukan Jepang dan mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia.
Namun, hal ini mendapat perlawanan keras dari rakyat Surabaya yang telah mencita-citakan kemerdekaan sejak Proklamasi 17 Agustus 1945.
Salah satu insiden yang memicu semangat pertempuran terjadi di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit), ketika bendera Belanda berkibar di atas bangunan tersebut. Para pejuang Surabaya, yang dipimpin oleh pemuda bernama Soetomo atau yang dikenal sebagai Bung Tomo, merasa keberatan dan menganggap hal ini sebagai penghinaan terhadap kedaulatan Indonesia.
Aksi heroik terjadi ketika para pemuda berhasil memanjat hotel, menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengibarkan kembali bendera Merah Putih.
Di tengah berkecamuknya pertempuran, Bung Tomo, seorang orator ulung, memainkan peran penting dalam menyebarkan semangat juang melalui pidato-pidatonya yang membakar semangat rakyat.
Dengan kalimat-kalimat yang penuh keberanian, Bung Tomo mampu menggerakkan hati para pemuda dan warga Surabaya untuk tetap berjuang hingga titik darah penghabisan.
Meskipun pertempuran tersebut memakan banyak korban jiwa di pihak Indonesia, semangat patriotisme dan pengorbanan para pejuang berhasil mengukir sejarah sebagai simbol perlawanan gigih demi mempertahankan kemerdekaan.
Sejak saat itu, 10 November diresmikan sebagai Hari Pahlawan, sebuah hari untuk menghormati para pahlawan yang telah gugur membela tanah air.