Ntvnews.id, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto membantah anggotanya menyerang warga Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut). Menurut dia, pihaknya justru menertibkan geng motor.
Panglima menjelaskan, insiden itu bermula saat prajurit Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 2/KS menegur seorang anggota geng motor, karena diyakini meresahkan masyarakat.
Agus pun menilai keberadaan geng motor seringkali meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban di jalan.
"Jadi memang diawali anak-anak muda kebut-kebutan pakai motor ditegur sama anggota, karena mengganggu masyarakat, meresahkan masyarakat, mengganggu ketertiban di jalan," ujar Agus di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (11/11/2024).
Ia melanjutkan, usai teguran itu, terjadi adu mulut dan perkelahian massal.
"Kita harus sepakat ya geng-geng motor, ya semacam itu harus ditertibkan, karena meresahkan masyarakat, mengganggu jalan-jalan umum. Kebanyakan juga motornya bodong," papar Agus.
Ia kembali menegaskan bahwa anak buahnya saat itu menegur anggota geng motor, bukan warga yang melintas.
"Bukan masyarakat, tetapi geng motor yang kebut-kebutan. Saya rasa mungkin semua orang juga merasa jengah," jelas dia.
Diketahui, sekelompok masyarakat bentrok dengan sejumlah prajurit Yonarmed 2/KS di Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten, Deli Serdang, Jumat (8/11/2024) Akibat seorang laki-laki yang merupakan warga sipil berinisial RAB (62) meninggal dunia. Selain itu, delapan warga sipil luka-luka. Dari delapan warga yang terluka, tiga di antaranya korban salah sasaran. Dari pihak TNI, seorang prajurit berinisial M dilaporkan luka-luka.
Sejauh ini, Polisi Militer Kodam I/Bukit Barisan telah memeriksa 33 prajurit Yonarmed 2/KS terkait keterlibatan mereka dalam insiden itu.