10 Orang Tewas Setelah Aksi Teror Serangan di Markas Polisi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Nov 2024, 07:30
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi bom. Ilustrasi bom. (Pixabay)

Ntvnews.id, New Delhi - Markas kepolisian di Manipur, India, diserang oleh kelompok bersenjata dari komunitas minoritas Kuki. Pihak berwenang melaporkan bahwa serangan ini mengakibatkan 10 korban jiwa.

Dilansir dari AFP, Selasa, 12 November 2024, Krishna Kumar, Wakil Komisaris Distrik Jiribam, menyatakan bahwa seorang petugas mengalami luka saat mencoba memukul mundur para penyerang. Ia menambahkan bahwa 10 orang yang tewas merupakan anggota kelompok Kuki.

Kuldip Singh, penasihat keamanan pemerintah Manipur, mengungkapkan bahwa baku tembak antara polisi dan kelompok Kuki berlangsung sekitar 45 menit selama serangan tersebut.

Baca Juga: Imigrasi Surabaya Gagalkan 5 WNI ke India, Diduga Mau Jual Ginjal

Sejumlah senjata, termasuk senapan serbu dan granat berpeluncur roket, berhasil disita dari para penyerang yang tewas. Pasukan tambahan telah dikerahkan ke wilayah tersebut untuk memperkuat keamanan.

"Operasi terus berlanjut untuk mengusir militan bersenjata," kata Singh.

Kelompok masyarakat Kuki, Dewan Kuki-Zo, menyatakan bahwa 11 anggotanya tewas dalam insiden itu. Mereka mengecam keras peristiwa tersebut dan menyerukan “penghentian total” pada hari Selasa.

Serangan ini terjadi tak lama setelah penemuan mayat seorang wanita dari komunitas Kuki yang dibakar di distrik tersebut pekan lalu, yang menimbulkan kemarahan. Korban adalah anggota dari suku Hmar, bagian dari komunitas Kuki.

Baca Juga: Detik-Detik Pesawat Tempur MiG-29 India Jatuh Saat Gelar Latihan

Ketegangan antara komunitas Meitei dan Kuki, yang sudah berlangsung lama, terutama dipicu oleh persaingan atas tanah dan pekerjaan publik. Aktivis hak asasi menuduh pemimpin setempat memperburuk perpecahan etnis demi keuntungan politik.

Manipur saat ini dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata, partai nasionalis Hindu yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi.

TERKINI

Load More
x|close