Gak Disangka! Topik Ini Jadi Obrolan PM Israel Netanyahu dengan Trump

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Nov 2024, 08:30
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Donald Trump Donald Trump (Biography.com)

Ntvnews.id, Jakarta - Donald Trump hanya tinggal menunggu pelantikan awal tahun depan untuk kembali menjadi Presiden Amerika Serikat. Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah berbicara tiga kali atau "hattrick" dengan Trump untuk membahas isu terkait Iran, musuh bersama mereka.

Sebagai sekutu terdekat AS di Timur Tengah, Israel selalu mendapat dukungan penuh dari Amerika.

Selama Pilpres AS baru-baru ini, Israel terus melakukan serangan di wilayah sekitarnya, seperti Gaza, Lebanon, dan Suriah. Hubungan Israel dengan Iran juga semakin tegang, seolah tinggal menunggu waktu untuk konflik yang lebih besar.

Baca Juga: Ucapkan Selamat, Prabowo Telepon Langsung Donald Trump dan Janjian untuk Ketemuan

Dilansir dari Reuters, Selasa, 12 September 2024, menyebutka bahwa setelah hasil Pilpres AS diumumkan, Netanyahu langsung menghubungi Trump dan memberikan selamat, menyebut kemenangan Trump sebagai pencapaian yang luar biasa dan "comeback terbesar dalam sejarah."

"Selamat atas comeback terbesar dalam sejarah!" ucap Netanyahu dalam pernyataannya.

"Kembalinya Anda yang bersejarah ke Gedung Putih memberikan awal baru bagi Amerika dan memperkuat aliansi yang besar antara Israel dan AS. Ini adalah kemenangan besar!" lanjut Netanyahu, mengacu pada kemenangan Trump.

Netanyahu telah terus berkomunikasi dengan Trump, khususnya untuk membahas ancaman yang dianggap datang dari Iran.

Dalam tiga kesempatan terpisah, Netanyahu berbicara dengan Trump mengenai "ancaman Iran" terhadap keamanan Israel, menurut pernyataan dari kantor Netanyahu.

Baca Juga: Donald Trump Isyaratkan Bakal Bertemu Vladimir Putin

"Dalam beberapa hari terakhir, saya berbicara tiga kali dengan presiden terpilih Donald Trump... Pembicaraan ini bertujuan untuk semakin memperkuat aliansi antara Israel dan AS," ujar Netanyahu, dikutip oleh AFP.

"Kami sepakat mengenai ancaman yang ditimbulkan oleh Iran dalam berbagai aspek," tambah Netanyahu dalam pertemuan kabinet mingguan, sesuai dengan pernyataan dari kantornya.

Netanyahu juga menyebutkan bahwa ia dan Trump membicarakan "peluang besar bagi Israel dalam hal perdamaian dan perluasan perdamaian."

Pemilihan presiden AS pada 5 November yang memenangkan Trump berlangsung pada masa krisis di Timur Tengah, di tengah konflik yang terus terjadi di Gaza dan Lebanon.

Para analis memperkirakan bahwa Netanyahu menyambut baik kembalinya Trump ke Gedung Putih, karena hubungan pribadi mereka yang erat serta pendekatan keras Trump terhadap Iran, musuh utama Israel.

Selama masa jabatan pertamanya, Trump memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem, mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki, serta memfasilitasi normalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab melalui Perjanjian Abraham.

x|close