Gibran Rakabuming Pimpin Rapat Bareng BNPB Bahas Erupsi Gunung Lewotobi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Nov 2024, 13:37
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ketua BNPB Suharyanto (tengah) Ketua BNPB Suharyanto (tengah) (BNPB)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa, 12 November 2024 siang.

Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Permukiman Indonesia dalam konferensi pers yang digelar usai dilakukan rapat tersebut menjelaskan bahwa Gibran tadi memimpin rapat terkait hal demikian.

"Tadi kita sudah rapat dengan bapak Wapres, dan sudah membicarakan dari berbagai aspek, yang pertama mengenai aspek keadaan di sana," kata Maruarar di Kantor BNPB, Jakarta.

"Terus dari monitor langsung di pusat pengendalian canggih yang ada di BMKG, terus mempersiapkan logistik. Kemudian juga dari segi kesehatan, obat-obat juga tadi dicek sudah sampai di sana," sambungnya.

Maruarar Sirait (tengah) <b>(BNPB)</b> Maruarar Sirait (tengah) (BNPB)

"Keuangan, sudah dikoordinasikan dengan ibu Menteri keuangan yang sudah siap me-suffort dari berbagai aspek," lanjut dia.

Maruarar Sirait juga mengatakan, bahwa Gibran dalam kurun dua sampai tiga hari ke depan akan bertolak ke Makassar, Toraja, dan ke titik lokasi pengungsian erupsi Gunung Lewotobi.

"Tadi bapak Wapres juga berkenan, dan akan turun ke lapangan, beliau dari Makassar, Toraja, direncakan akan dalam dua hari ke depan akan ada di lokasi, dua tiga hari ke depan," terang dia.

"Saya pikir itu koordinasinya, dan diminta di depan untuk mengkoordinir bapak kepala BMKG dan itu sudah dilakukan sangat baik oleh kepala BMPB dan kami semua satu koordinasi dengan baik," katanya lagi.

Ketua BNPB Suharyanto (tengah) <b>(BNPB)</b> Ketua BNPB Suharyanto (tengah) (BNPB)

Sementara, Ketua BNPB Suharyanto menyampaikan bahwa Gibran siang tadi langsung memimpin rapat dan langsung memberikan arahan.

"Tadi pak Wapres langsung memimpin rapat memberikan arahan-arahan, bahkan beliau harus dibedakan di tempat pengungsian antara yang umum, antara yang lansia, antara yang hamil, antara yang menyusui dan anak-anak," kata dia.

"Supaya pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat," pungkas Suharyanto.

x|close