Staf Komdigi Diduga Terlibat Judol, Menteri Meutya Minfa Maaf

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Nov 2024, 13:40
Moh. Rizky
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (1/11/2024). Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (1/11/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid meminta maaf karena pegawainya diduga menjadi beking judi online (judol).

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara edukasi dan pelatihan literasi digital dengan tema "Pencegahan dan Penanganan Judi Online di lingkungan sekolah dan masyarakat di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.

"Saya juga minta maaf ibu, bapak, bahwa dari kantor kami (pegawai Komdigi) kemudian ada yang terlibat. Sedihnya luar biasa. Karena saya seperti ibunya dari kantor itu. Sama kayak kalau ibu ada anak-anak yang terlibat pasti begini," ujar Meutya di kawasan RPTRA Intiland Teguh, Semper Barat, Jakarta Utara, Selasa, 12 November 2024. 

Meutya Hafid Meutya Hafid

"Karena alat saja secanggih apa pun, meskipun nanti kan kita bersihkan, kita bereskan ya ibu-ibu, tapi seberes apa pun, sebersih apa pun, alat dan pengawasan tidak akan cukup," imbuhnya.

Meutya lantas memaparkan data anak-anak yang terpapar judi online melalui game dengan akun para orang tua. Ia pun berharap kerja sama orang tua untuk memantau dan mengawasi anak dalam bermain gadget.

"Karena sekarang, tadi kalau datanya di bawah 19 tahun ada 200 ribu yang terlibat. Di bawah 10 tahun ada kurang lebih 80 ribu. Dia pakai akun-akun orang tuanya. Bisa mengakses biasanya lewat games," jelas dia.

"Kementerian tidak bisa jangkau sendiri. Kami harus kerja sama dengan Ibu-Ibu, orang tua, Ibu Bapak di rumah untuk mengawasi anak-anaknya," sambungnya.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam wawancara cegat di Gedung Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta, Senin (21/10/2024). <b>(Antara)</b> Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam wawancara cegat di Gedung Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta, Senin (21/10/2024). (Antara)

Lebih lanjut, Meutya juga menyinggung pinjaman online. Ia pun berpesan ke para orang tua untuk sebisa mungkin menghindari pinjaman online.

"Kalau pinjol Ibu-ibunya jangan ya, kalau pinjol biasanya bukan anak-anaknya. Mungkin orang tuanya karena ketidak atau kebutuhan mendadak, kemudian ah yang paling mudah pinjol. Tapi diusahakan, dihindari betul," kata dia.

Ia mengungkapkan besaran angka pinjaman di wilayah DKI Jakarta yang mencapai Rp 11 triliun. Dari situ, kata Meutya, muncul persoalan di tengah kehidupan keluarga seperti angka perceraian bahkan timbul kasus kriminal.

"Jadi ini juga membahayakan. Jadi akhirnya perceraian bertambah, kemudian bahkan ada yang bunuh diri keluarganya, tetangganya. Keluarga jauh, kawan lama, menjadi semakin dekat," tandasnya.

 

x|close