Ntvnews.id, Ukraina - Bom luncur Rusia, pesawat tanpa awak, dan rudal balistik menghantam kota-kota di Ukraina selatan dan timur pada hari Senin waktu setempat, menewaskan sedikitnya enam warga sipil dan melukai sekitar 30 lainnya.
Mengutip dari AP, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Rusia baru-baru ini mengintensifkan serangan yang telah lama menyiksa wilayah sipil.
Hal ini dalam upaya yang jelas untuk membuat warga Ukraina gelisah dan melemahkan keinginan mereka untuk melanjutkan perang yang mendekati tonggak sejarah 1.000 hari.
"Setiap hari, setiap malam, Rusia melakukan teror yang sama. Kecuali semakin banyak objek sipil yang menjadi target," kata dia.
Serangan Rudal Rusia ke Ukraina (Tangkapan Layar)
Baik Rusia maupun Ukraina tengah menunggu untuk melihat bagaimana Washington akan mengubah kebijakannya, terkait perang setelah Donald Trump menjabat sebagai presiden AS pada bulan Januari.
AS merupakan penyedia bantuan militer terbesar bagi UkASraina, tetapi Trump telah menegur pemerintahan Biden karena memberikan bantuan puluhan miliar dolar kepada Kyiv.
Militer Ukraina bermaksud memperluas unit bergeraknya, terutama bertugas menembak jatuh pesawat tak berawak, di wilayah yang paling sering menjadi sasaran serangan Rusia, kata sebuah laporan.