Ntvnews.id, Jakarta -Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Muhammad Anis Matta mendesak agar internasional memperkuat langkah untuk mengisolasi Israel dari komunitas global dan mengeluarkannya dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai bentuk tekanan diplomatik terkait agresi yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Anis menyampaikan usulan tersebut dalam KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)-Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi, pada Senin (11/11), yang juga disiarkan melalui saluran YouTube Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh pada hari Selasa.
“Kami mendesak semua organisasi internasional untuk mengisolasi Israel dan mencabut keanggotaannya dari PBB, serta memastikan bahwa kejahatan perang dan genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina tidak dibiarkan tanpa adanya konsekuensi,” tegas Wamenlu RI dalam bahasa Arab.
Baca Juga : Saat Legenda Hidup Sepak Bola Jepang, Yuto Nagamoto Merasa Jadi Bintang Hollywood di Indonesia
Ia juga menyerukan agar komunitas internasional meningkatkan upaya diplomatik dan politik untuk mengakhiri perang di Gaza dan Lebanon, guna mencegah eskalasi lebih lanjut yang dapat memperburuk situasi konflik di Timur Tengah.
Anis menambahkan, isolasi terhadap Israel sangat diperlukan untuk memastikan bahwa rezim Zionis menerima konsekuensi atas ketidakpatuhannya terhadap keputusan dan perintah PBB, Dewan Keamanan PBB, dan Mahkamah Internasional (ICJ) yang meminta agar genosida di Gaza dihentikan.
Wamenlu RI juga menyerukan negara-negara Arab dan Islam untuk menolak setiap upaya normalisasi hubungan dengan Israel dan meninjau kembali hubungan diplomatik mereka sesuai dengan Inisiatif Perdamaian Arab yang menawarkan solusi untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Selain Indonesia, Malaysia juga mendukung seruan untuk mengeluarkan Israel dari PBB, seperti yang disampaikan oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam sidang Parlemen Malaysia pada 4 November lalu.
Pada saat itu, Anwar mengungkapkan bahwa pemerintah Malaysia sedang menyusun draf resolusi Majelis Umum PBB yang akan merekomendasikan pengeluaran Israel dari PBB setelah negara tersebut melanggar hukum internasional dan keputusan-keputusan PBB.
Draf resolusi ini, menurut Anwar, sedang dalam tahap negosiasi dan diharapkan akan segera diajukan ke Majelis Umum PBB untuk mendapatkan persetujuan dalam waktu dekat.