KKP Kenalkan Inovasi Pengeringan Rumput Laut Sistem Rumah Kaca dan Mesin Rotary Dryer

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2024, 15:42
Muhammad Hafiz
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Nelayan pembudidaya rumput laut di wilayah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Nelayan pembudidaya rumput laut di wilayah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkenalkan teknologi baru dalam pengeringan rumput laut dengan menggunakan sistem rumah kaca dan mesin rotary dryer di kawasan Silvofishery Marana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, untuk meningkatkan mutu hasil produksi.

Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kelautan dan Perikanan KKP, I Nyoman Radiarta, menjelaskan bahwa inovasi dari Smart Fisheries Village (SFV) Mekanisasi Perikanan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas produksi, terutama saat musim hujan.

"Inovasi ini ke depannya akan diterapkan di Silvofishery Marana, Maros," kata Nyoman dikutip dari Antara, Rabu, 13 November 2024.

Dia menekankan bahwa kolaborasi antar Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah langkah penting dalam menyediakan teknologi yang tepat guna untuk mendukung ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir.

"Dengan adanya sinergi antar UPT di bawah BPPSDM KP, kami dapat mengembangkan alat dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, seperti teknologi pengeringan rumput laut ini," tambahnya.

Nyoman juga menyoroti bahwa inovasi ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi solusi praktis bagi masyarakat pesisir yang bergantung pada sektor perikanan.

Sejak 2024, LRMPHP bertugas mendukung pelaksanaan SFV Mekanisasi Perikanan dengan fokus pada optimalisasi alat dan teknologi untuk mendukung pengolahan hasil perikanan.

Kepala LRMPHP, Kartika Winta Aprilia, menjelaskan bahwa alat pengering rumah kaca digunakan untuk meningkatkan efisiensi pengeringan rumput laut, sementara mesin rotary dryer mempermudah pengeringan pelet ikan atau maggot.

Kedua alat ini dirancang khusus untuk membantu masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup pada sektor perikanan.

Inovasi ini pertama kali diperkenalkan di SFV Wanamina Marana, Maros, Sulawesi Selatan, setelah lokasi tersebut terpilih berdasarkan analisis kebutuhan, spesifikasi alat, dan kesiapan teknologi dari LRMPHP.

Kepala BRPBAP3 Maros, Indra Jaya Asaad, mengungkapkan bahwa sektor rumput laut merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat di kawasan tersebut, tetapi metode penjemuran tradisional sering mengalami kendala akibat ketergantungan pada cuaca, yang berdampak pada kualitas hasil.

Indra berharap alat pengering sistem rumah kaca dan mesin rotary dryer yang disediakan oleh SFV LRMPHP Bantul dapat meningkatkan kualitas rumput laut kering yang dihasilkan di SFV Wanamina.

"Mesin rotary dryer juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi pembuatan pakan mandiri," tambahnya.

Ia yakin bahwa inovasi ini akan membantu meningkatkan kualitas rumput laut kering dengan proses yang lebih efisien dan memberikan solusi bagi pembudidaya rumput laut di Silvofishery Marana, khususnya di musim hujan.

Indra juga berharap teknologi ini dapat mendukung pengembangan SFV Wanamina dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui produk rumput laut yang lebih berkualitas.

Dengan ukuran 3x4x2,5 meter, bangunan pengering ini dirancang dengan sistem rumah kaca menggunakan rangka besi hollow galvanis dan plastik mika untuk dinding dan atapnya, serta exhaust fan untuk mengontrol kelembapan.

Dinding dan atap mika berfungsi menyerap energi matahari untuk mengurangi kadar air pada rumput laut. Alat ini juga dilengkapi dengan absorben panas untuk optimalisasi pemanasan.

Dengan suhu ruangan mencapai 56°C dan kelembaban yang rendah, alat ini dapat menghasilkan rumput laut kering yang konsisten dan berkualitas tinggi.

Selain menurunkan kadar air hingga tingkat yang aman, sistem pengering rumah kaca ini juga mencegah pertumbuhan jamur, mikroorganisme, dan serangga, sehingga memperpanjang umur simpan dan meningkatkan nilai jual rumput laut.

Alat ini dapat menampung 400-500 kilogram rumput laut per siklus dan menawarkan biaya operasional yang jauh lebih hemat dibandingkan dengan metode penjemuran tradisional.

Mesin rotary dryer menggabungkan proses pengadukan dan pengeringan pelet ikan dalam satu drum berputar, yang mempercepat proses pengeringan dengan biaya yang lebih rendah.

Dengan meningkatnya kapasitas produksi rumput laut kering dan kualitas produk yang terjamin, BPPSDM melalui LRMPHP dan BRPBAP3 Maros menargetkan inovasi ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi lokal dan mendukung Silvofishery Marana sebagai contoh SFV yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Ke depannya, alat pengering berbasis rumah kaca ini diharapkan dapat diterapkan di wilayah pesisir lainnya, sebagai bagian dari upaya KKP untuk mengembangkan ekonomi biru di Indonesia.

x|close