68 Penerbangan di Bali Dibatalkan Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2024, 15:22
Dedi
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi Pesawat Terbang di Bali Ilustrasi Pesawat Terbang di Bali (Antara)

Ntvnews.id, Bali - General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, mengungkapkan bahwa akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur, sebanyak 22 penerbangan internasional dibatalkan.

Pembatalan ini mulai terjadi pada Selasa, 12 November 2024 setelah letusan gunung tersebut, yang sebelumnya hanya berdampak pada penerbangan domestik. Secara keseluruhan, penumpang yang terdampak sebanyak 12.368 orang.

“Pada Selasa, 12 penerbangan domestik terdampak, dengan tujuh keberangkatan dan lima kedatangan, sementara 22 penerbangan internasional terpengaruh, yakni 12 keberangkatan dan 10 kedatangan,” kata Syaugi, dilansir Antara

Rute internasional yang terdampak meliputi penerbangan dari dan menuju Australia, seperti Sydney, Adelaide, Melbourne, dan Brisbane, serta Incheon di Korea. Maskapai internasional yang melayani rute tersebut termasuk Jetstar Airways dan Qantas Airways.

“Sehubungan dengan bencana alam ini, maskapai menawarkan opsi pengembalian dana, penjadwalan ulang, atau pengaturan rute ulang bagi para penumpang,” ungkap Syaugi.

Kolom asap bercampur abu erupsi yang keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki terlihat dari Desa Pululera di Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (11/11/2024).  <b>(Antara)</b> Kolom asap bercampur abu erupsi yang keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki terlihat dari Desa Pululera di Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (11/11/2024). (Antara)

Sebagai respons terhadap situasi ini, bandara juga mendirikan pos helpdesk di lantai dua terminal internasional dan domestik, tepatnya di area layanan maskapai.

Syaugi menambahkan bahwa hingga kini, area ruang udara Bandara Ngurah Rai tidak terpengaruh oleh abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Meski banyak penerbangan yang dibatalkan, bandara tetap beroperasi normal karena setelah melakukan observasi aerodrome menggunakan papertest, hasilnya negatif dan tidak ditemukan abu vulkanik di sekitar bandara.

“Informasi dan prediksi arah abu vulkanik dari BMKG, serta observasi ruang udara oleh Perum LPPNPI dan laporan pilot, juga mendukung hal tersebut,” jelas Syaugi.

Ilustrasi Pesawat Terbang di Bali <b>(Antara)</b> Ilustrasi Pesawat Terbang di Bali (Antara)

Untuk penerbangan domestik, pembatalan dari dan ke Nusa Tenggara Timur telah terjadi sejak Senin (4/11/2024). Antara 8-11 November, terdapat 46 penerbangan yang terdampak, dengan 30 keberangkatan dan 16 kedatangan yang dibatalkan.

Saat ini, lima bandara di Nusa Tenggara Timur masih dapat dilayani oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai, yaitu Kuoang (KOE), Labuan Bajo (LBJ), Tambolaka (TMC), Waingapu (WGP), dan Ende (ENE). Maskapai yang melayani rute-rute tersebut termasuk Indonesia Air Asia, Citilink Indonesia, Garuda Indonesia, Batik Air, Wings Air, dan Nam Air.

Syaugi menjelaskan bahwa bandara telah memiliki Airport Disaster Management Plan (ADMP) sebagai pedoman penanganan saat terjadi keadaan darurat alam.

“Posko bersama di ruang Airport Operation Control Centre (AOCC) telah beroperasi untuk memantau situasi terkini bersama seluruh pihak terkait,” tambahnya.

x|close