Budi Arie Dorong Pengembangan Hilirisasi Susu Untuk Sukseskan Program MBG

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2024, 18:20
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi dalam doorstop pasca kegiatan Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi dalam doorstop pasca kegiatan

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi, menekankan pentingnya hilirisasi produk susu melalui koperasi untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Budi Arie menjelaskan bahwa apabila setiap peternak memiliki jumlah sapi yang terbatas, posisi tawar mereka di pasar akan lebih lemah dibandingkan dengan peternak yang bergabung dalam koperasi dengan jumlah sapi yang lebih besar. Misalnya, seribu peternak yang memiliki total 10.000 ekor sapi akan memiliki kekuatan tawar yang lebih baik. "Dengan penggabungan seribu peternak dan 10.000 ekor sapi, kita bisa melakukan hilirisasi, pasteurisasi, dan memproduksi produk susu seperti UHT untuk mendukung MBG," ungkapnya, dilansir dari Antara, Selasa, 12 November 2024

Budi Arie menambahkan, koperasi bisa menjalin kerja sama dengan pihak lain agar para peternak mendapatkan nilai tambah melalui proses hilirisasi produk susu. Selama ini, para peternak hanya menjual susu mentah, padahal untuk mengolahnya menjadi produk olahan seperti susu bubuk memerlukan pabrik dan investasi besar.

Ia juga menyebutkan bahwa jika koperasi bekerja sama dengan pihak lain, koperasi akan memiliki posisi tawar yang lebih baik dan bisa memperoleh keuntungan. Sebagai contoh, di luar negeri, anggota koperasi susu bisa mendapatkan SHU (Sisa Hasil Usaha) hingga 40 ribu dolar AS per tahun.

Saat ini, 80% dari susu yang ada di Indonesia merupakan produk impor, sementara 20% sisanya berasal dari produk lokal. Dari jumlah tersebut, sekitar 71% berasal dari 59 koperasi susu yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), yang memproduksi sekitar 407 ribu ton susu per tahun.

Baca juga : Satu Orang Tenggelam di Situ Gintung Bikin Geger Warga Ciputat

Mengingat tujuan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan, termasuk di sektor susu, Budi Arie mendorong pengembangan industri susu lokal agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendukung pengembangan sumber daya manusia yang unggul.

Budi Arie mengungkapkan bahwa konsumsi susu per kapita di Indonesia hanya 15 liter per tahun, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara seperti Vietnam yang mencapai 70,5 liter per tahun. Ia juga mencatat bahwa kualitas dan produktivitas susu sapi Indonesia yang hanya 8-12 liter per ekor per hari perlu ditingkatkan.

Ia menyebutkan bahwa Kementerian Pertanian memiliki peran untuk memperbaiki kualitas pakan sapi untuk meningkatkan produktivitas susu, sementara Kementerian Koperasi bertanggung jawab dalam mengorganisasi koperasi susu di Indonesia.

Budi Arie memberikan contoh keberhasilan koperasi susu dari negara-negara seperti Selandia Baru, Belanda, dan Australia, yang berhasil menghasilkan 25 liter susu per ekor per hari berkat pengelolaan yang baik dan kualitas pakan yang mendukung.

Ia juga menekankan bahwa koordinasi antara kementerian dan lembaga terkait sangat penting untuk menyelaraskan kebijakan guna mendukung pengembangan industri susu dalam negeri.

Kemenkop sebelumnya meminta Kementerian Perdagangan untuk meninjau kembali kebijakan bea masuk 0% terhadap produk susu impor dari Selandia Baru dan Australia, yang kini mendominasi pasar susu di Indonesia. Perjanjian perdagangan bebas IA-CEPA antara Indonesia dan Australia telah menghapuskan tarif bea masuk untuk produk dari kedua negara.

Isu tentang kondisi peternak dan koperasi susu di Indonesia semakin mencuat setelah para peternak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengeluhkan pembatasan kuota penyerapan susu oleh industri pengolahan susu. Hal ini menyebabkan sekitar 30 ribu liter susu per hari tidak dapat diserap oleh pabrik.

Koperasi terbesar di Kabupaten Boyolali, KUD Mojosongo, juga terkena dampak dari masalah ini, karena produksi susu per hari yang berlebih tidak dapat diterima oleh industri pengolahan susu.

Baca juga : Gibran Cerita Pernah Diprotes Gegara Pasang Ornamen Imlek saat Jadi Wali Kota Solo

Baca juga : Komdigi Perangi Konten Judi Online Sambil Gencarkan Edukasi Literasi Digital

x|close