Situs NTMC Polri Diretas Jadi Judol, Polisi Lakukan Ini

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2024, 18:42
Moh. Rizky
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
NTMC Polri. NTMC Polri.

Ntvnews.id, Jakarta - Situs resmi pusat pengendali lalu lintas nasional atau National Traffic Management Center (NTMC) Polri diretas. Situs diretas hingga berubah menjadi situs judi online (judol). Polri melakukan pendalaman atas aksi peretasan tersebut.

"Kami juga dengar dari kawan-kawan tentang hal tersebut, namun secara resmi kami sedang berkoordinasi dengan Korlantas maupun Bareskrim untuk memastikan hal tersebut," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 13 November 2024.

Jika nantinya ada perkembangan terbaru, Sandi memastikan akan menyampaikannya kepada awak media.

"Nanti setelah ada berita terkini, akan kami sampaikan," kata dia.

Diketahui, pada Rabu pagi situs resmi NTMC Polri diduga diretas menjadi situs judi online dengan nama M88. Pada bagian laman, tertulis "situs judi terbaik Asia".

Namun ketika laman NTMC yang diretas kembali diakses pada pukul 15.28 WIB, tertulis bahwa situs tersebut itu diblokir.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sendiri telah menegaskan komitmennya bahwa Polri akan memberantas kasus judi online secara serius.

"Polri akan memberantas judi online ini dengan serius. Yang jelas, komitmen kami, kita akan tegakkan (hukum). Kalau memang ini menyasar ke mana saja, tentunya sepanjang itu bisa dibuktikan, kita akan proses tuntas," ujarnya, dalam rapat bersama Komisi III DPR RI, Senin, 11 November 2024.

Sigit memaparkan, Polri sejak tahun 2020 sampai dengan 2024 telah mengungkap 6.386 perkara judi online.

Dari ribuan kasus tersebut, Kepolisian berhasil menetapkan 9.096 tersangka, berhasil menyita aset senilai Rp861,8 miliar, memblokir 5.991 rekening dan 68.108 situs.

Adapun salah satu kasus yang sedang ditangani Polri adalah oknum Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang diduga menjadi beking situs judi online agar tidak diblokir. Sigit mengaku pihaknya masih terus mendalami kasus itu.

x|close