Ntvnews.id, Jakarta - Debat terakhir Pilgub Sumut 2024 berlangsung sengit sejak awal. Pada sesi kedua, Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi saling menyindir terkait kunjungan ke menteri.
Debat dimulai dengan Bobby yang menyatakan bahwa jika terpilih, ia akan sepenuhnya bekerja sama dengan pemerintah pusat. Hal ini disampaikan sebagai jawaban atas pertanyaan moderator mengenai optimalisasi pendapatan daerah untuk pembangunan.
“Pemerintah pusat sudah punya program tematik yang bisa dibawa ke provinsi Sumatera Utara. Green energy, green economy, blue economy, bio industry, harus bisa dibawa ke Sumut,” kata Bobby di Tiara Convention Center, Rabu, 13 November 2024.
Baca Juga: Survei Indikator Politik: Bobby Nasution Unggul 62 Persen, Edy Rahmayadi 29,1 Persen
Terkait program pengentasan kemiskinan, Bobby menyebut akan sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan akan bekerja sama dengan anggota DPR serta DPD.
“Untuk kegiatan eksternal, Sumut punya kekuatan luar biasa, anggota DPR punya 30, punya 4 DPR RI akan kita ajak untuk bangun Sumut,” tutur Wali Kota Medan nonaktif itu.
Menanggapi pernyataan Bobby, Edy menyindir bahwa Bobby sering "potong kompas" dengan langsung mendatangi menteri.
“Yang kedua saya tahu Anda sampaikan fasilitasi menjumpai DPR, DPD, kenyataan wali kota saja langsung ke menteri tak ke DPR,” ujarnya.
Edy melanjutkan bahwa dirinya sering datang ke DPR RI, khususnya ke komisi V dan II, untuk berkoordinasi dan menanyakan potensi yang ada. Ia menegaskan bahwa ia tidak langsung mendatangi menteri tanpa melalui jalur yang seharusnya.
Baca Juga: Bobby Nasution Ngaku Kena Prank Gara-gara Ikuti Arahan Edy Rahmayadi soal TPA Regional di Sumut
Edy tidak menyebut nama menteri yang dimaksud, namun baginya, langkah yang diambil Bobby seharusnya dihindari.
“Bupati dan wali kota harus melalui gubernur karena gubernur perwakilan di pusat itu ada UU-nya," kata dia.
"Baik Pak Edy kalau tadi Pak Edy, saya wali kota langsung ke menteri mohon maaf, saya melangkahi," kata dia.
Namun, Bobby kemudian menambahkan, “Tapi mohon maaf seingat saya Bapak pernah minta tolong saya ketemu menteri. Waktu saya jadi wali kota, mohon maaf sekali lagi. Karena memang bapak anggap tadi efektif kenapa harus minta tolong wali kota,” katanya.