Ntvnews.id, Serang - Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang, KM 92 pada Senin, 11 November 2024, yang melibatkan 17 kendaraan. Akibat insiden ini, 1 orang dinyatakan meninggal dunia dan 29 lainnya mengalami luka-luka.
Peristiwa tersebut diduga dipicu oleh truk trailer pengangkut kertas yang hilang kendali hingga menyebabkan kecelakaan fatal. Truk tersebut dikendarai oleh seorang pria berinisial R yang diketahui bernama Rouf (43), seperti yang diidentifikasi pihak keluarga.
Tunah (33), istri dari Rouf yang tingga di Kabupaten Serang, Banten, hanya bisa duduk dengan wajah muram di pintu rumahnya sambil menunggu kabar terbaru tentang suaminya. Sesekali ia memeluk dan menciumi anak bungsunya.
Rouf dan Tunah memiliki lima orang anak. Mereka tinggal sederhana di rumah milik orang tua mereka di Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang. Hal seperti yang diungkapkan Tunah di akun Instagram @karawangnih, dilansir pada Kamis, 14 November 2024.
Mobil ringsek usai kecelakaan Tol Cipularang (INSTAGRAM INFO NEGRI)
“Saya gak punya apa-apa disini, tidur aja numpang sama orang tua, gak ada tempat. Tolong dibantu suami saya, saya minta tolong, mohon doanya, tolong urusi yang bener. Anaknya masih kecil-kecil kasian, saya minta tolongnya untuk bantu suami saya,” ujarnya.
Tunah sangat sedih saat pertama kali mendengar kabar suaminya terlibat dalam kecelakaan hingga ia pun jatuh pingsan. Saat mendengar bahwa suaminya selamat, Tunah mengaku merasa sedikit lega. Ia bersama keluarganya segera pergi ke rumah sakit tempat Rouf dirawat.
Namun, ketika sampai di rumah sakit, Tunah tidak diperkenankan bertemu dengan Rouf sehingga ia harus kembali ke rumahnya di Kampung Seuat, Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten.
"Kalau masih hidup saya lega, cuma suami saya masih belum aman. Kemarin saya jenguk ke sana tapi tidak dibolehkan untuk bertemu oleh petugas," katanya.
Tunah Istri Rouf, Sopir Truk Kecelakaan di Tol Cipularang (Instagram)
Tunah yang hidup dalam keterbatasan berharap agar suaminya tidak dikenakan hukuman. Jika Rouf dipenjara, ia khawatir tidak ada lagi yang dapat menjadi tulang punggung keluarga.
"Harapan saya suami bisa bebas, kembali ke keluarga, anaknya banyak, kalau gak bebas gimana nasib anak saya ada lima, keadaan juga seperti ini (Pas-pasan) ini disini aja numpang di orang tua dan kami mengurus Kaka yang sakit," ujar Tunah.
Menurut Tunah, Rouf baru empat bulan bekerja sebagai sopir truk trailer; sebelumnya, ia bekerja sebagai pemulung barang bekas.
"Kenapa nasib kami seperti ini, udah mah nggak punya (Materi) malah ada peristiwa seperti ini. Suami saya juga gak tau apa-apa, gimana bawa mobilnya juga gatau, saya gak bisa menemui, tolong bantu suami saya.” tutupnya.