Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Agama, melalui Direktorat Penerangan Agama Islam, berencana untuk mengadakan kembali Festival Istiqlal yang telah tidak diselenggarakan selama tiga dekade.
Amirullah, Kasubdit Bina Penyuluh Agama Islam, menjelaskan bahwa sebelum merancang kegiatan, Kemenag akan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan para pakar yang sebelumnya terlibat dalam penyelenggaraan festival tersebut.
"Untuk menghidupkan kembali Festival Istiqlal, kami menyelenggarakan diskusi dengan narasumber yang pernah terlibat dalam penyelenggaraan sebelumnya," kata Amirullah, dikutip dari Antara pada Kamis, 14 November 2024.
Amirullah menambahkan bahwa Festival Istiqlal memiliki peran yang sangat penting dalam pelestarian dan pengembangan seni-budaya Islam di Indonesia.
Selain berfungsi sebagai ajang edukasi dan diplomasi budaya, festival ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan masyarakat mengenai seni-budaya Islam sekaligus mengedukasi tentang pentingnya toleransi dan keberagaman.
Baca juga: Kemendikbudristek Jamin Proses Pemulihan Bagi Korban Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi
"Festival ini sangat penting untuk dihidupkan kembali, tidak hanya sebagai wadah pelestarian seni-budaya Islam, tetapi juga untuk memperkuat diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional," tambahnya.
Festival Istiqlal sebelumnya sudah digelar dua kali, yaitu pada tahun 1991 dan 1995. Festival ini menampilkan keragaman budaya Islam yang ada di Indonesia dan berfungsi sebagai simbol dari Islam di Asia Tenggara.
"Festival Istiqlal menggambarkan Islam yang hidup dan mencerminkan nilai-nilai Islam khas Indonesia, sekaligus menjadi pusat kebudayaan Islam di Asia Tenggara atau Nusantara. Festival ini juga merupakan bentuk diplomasi budaya yang unik di dunia," jelas Amirullah.
Festival Istiqlal akan tetap mempertahankan konsep yang menggabungkan seni-budaya tradisional dan modern, menjadikannya sebagai "rumah bersama" bagi berbagai ekspresi budaya Islam, baik dari Indonesia maupun negara-negara Islam lainnya.
"Festival ini akan menjadi wadah besar bagi keberagaman dan ekspresi budaya Islam yang melintasi batas-batas wilayah, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara," kata Amirullah.
Baca juga: Tak Terima Disalip, Pengendara Mobil Arogan Ini Todongkan Pistol di Tol Bekasi
Baca juga: Prediksi Timnas Indonesia vs Jepang: Waktunya Garuda Melawan!