Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo, menyatakan bahwa pembentukan Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bertujuan untuk mewujudkan visi besar beliau, yakni menjadikan Indonesia sebagai ibu kota budaya dunia.
Visi tersebut disampaikan oleh Wamen Giring saat mengunjungi tim kerja data kebudayaan yang bertugas sebagai walidata kebudayaan.
“Semoga gagasan besar Pak Presiden ini, bisa tersampaikan dengan baik, sehingga misi besar terkait kebudayaan ini bisa maksimal,” kata Wamen Giring, dikutip dari Antara, Kamis, 14 November 2024.
Baca Juga: Wamensos: Kita Harus Fokus pada Bagaimana Cara Membuat Rakyat Bahagia
Berdasarkan keterangan pers yang diterima pada hari Selasa, Wamen Giring menyampaikan kepada tim kerja data kebudayaan di Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) di Tangerang Selatan bahwa kebudayaan merupakan bagian penting dari Pertahanan Nasional.
Wamen Giring menambahkan bahwa dalam konteks pertahanan negara, kebudayaan memiliki peran yang sangat penting karena budaya merupakan salah satu pilar utama dalam pertahanan.
Menurutnya, budaya adalah kekuatan yang menggerakkan dan mempersatukan bangsa.
Sebagai walidata, Wamen Giring berharap tim kerja data kebudayaan dapat menghasilkan data yang akurat dan dilengkapi dengan narasi kebudayaan yang dapat dijadikan referensi serta pembelajaran bagi generasi muda.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Fitra Arda.
Fitra berharap tim kerja data kebudayaan yang saat ini masih berada di bawah Kemendikbudristek, dapat segera berfungsi sebagai walidata Kementerian Kebudayaan.
“Nanti kita sampaikan kepada Pak Menteri terkait sumber daya manusia yang ada di sini, semoga bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Ketua Tim Kerja Data Kebudayaan, Widhi Permanawiyat, menyampaikan bahwa untuk mendukung kebijakan strategis kebudayaan, Pusdatin akan memperkuat pengelolaan data secara digital dengan memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), realitas tertambah (AR), dan realitas virtual (VR).
Selain itu, Pusdatin Kemenbud juga akan membentuk Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP).
“Jabatan fungsional PTP ini perlu dihadirkan di Kementerian Kebudayaan. Pembelajaran ini luas, tidak hanya pendidikan tapi kebudayaan juga punya konten yang sangat besar yang bisa dibuat sebagai media pembelajaran,” ungkap Widhi.
Sebelum memulai diskusi dengan tim data kebudayaan, Wamenbud Giring, bersama Fitra Arda dan Direktur Pelindungan Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin, melakukan kunjungan untuk meninjau data center dan ruang kerja tim data kebudayaan yang terletak di gedung belakang Pusdatin.