Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, menegaskan pentingnya pendidikan mengenai keberagaman pangan lokal dan pilihan makanan yang lebih sehat.
Saat membuka acara Salon International de L'alimentation (SIAL) Interfood ke-25 di Jakarta, Roro mengungkapkan harapan agar para pemangku kepentingan dapat saling berbagi pengetahuan dan berkolaborasi dalam mendukung pengembangan pangan lokal yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Menurutnya, pameran tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal untuk berbagi pengetahuan serta menemukan cara-cara baru dalam mendukung inisiatif pangan lokal yang mendukung lingkungan.
"Oleh sebab itu, pameran tersebut harus dimanfaatkan secara optimal untuk saling belajar dan mencari cara untuk mendukung inisiatif pangan lokal yang ramah lingkungan," ujar Roro, Kamis, 14 November 20204.
Baca Juga: Perjalanan Dinas Dipangkas, Kemenkeu Hemat Anggaran Belanja 7 Persen
Roro menyatakan bahwa saat ini terdapat berbagai tantangan penting yang dihadapi industri pangan, seperti masalah keamanan pangan, keberlanjutan, dan pola makan yang sehat. Tantangan ini perlu segera ditangani, terutama mengingat meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memilih pangan yang sehat dan ramah lingkungan.
Dia juga menekankan perlunya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta untuk mendukung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta mendorong ekspor produk, khususnya di sektor makanan dan minuman.
Menurutnya, kerjasama tersebut dapat meningkatkan daya saing, memfasilitasi ekspansi UMKM ke pasar internasional, serta memperkuat kapasitas produksi dan kualitas produk.
UMKM dianggap memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan kerja dan mendongkrak ekspor nasional. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah dan swasta sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing, memfasilitasi ekspansi global UMKM, serta meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi produk makanan dan minuman Indonesia.
Roro menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendukung UMKM dalam menembus pasar internasional melalui tiga program utama. Program tersebut bertujuan untuk memperluas pasar ekspor dengan meningkatkan diplomasi perdagangan internasional dan memperkuat pasar domestik, termasuk penyelesaian sengketa perdagangan dan pengawasan perdagangan yang berkelanjutan.
Terakhir, Roro menambahkan bahwa program ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya adaptasi dan inovasi UMKM, yang dikenal dengan program "UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor".
"Kedua, perluasan pasar ekspor dengan meningkatkan diplomasi perdagangan internasional. Terakhir, upaya untuk mendorong peningkatan daya adaptasi dan inovasi UMKM yang dikenal dengan UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor," katanya.