Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan akan terus memantau situasi terkait ketersediaan bahan baku di PT Sritex, perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, yang dilaporkan hanya memiliki persediaan bahan baku untuk produksi selama tiga minggu ke depan.
Baca Juga: Menko Polkam Tegaskan Pengusutan Kasus Judi Online Kemenkomdigi Tanpa Toleransi
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 14 November 2024.
"Kita akan pantau," ujarnya dilansir Antara.
Lebih lanjut, Faisol juga menyatakan bahwa Kemenperin masih menunggu hasil dari proses kasasi yang sebelumnya diajukan oleh Sritex, sebagai langkah lanjutan dalam menangani situasi perusahaan.
Sritex/Ist
"Masih menunggu hasil kasasi," katanya.
Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Reni Yanita, menjelaskan bahwa bahan baku yang dibutuhkan oleh Sritex saat ini sedang dalam proses impor.
Hal ini disebabkan oleh pembekuan akses fasilitas Zona Berikat yang terjadi saat Sritex dinyatakan pailit.
"Ketika itu dipailitkan Bea Cukai mengantisipasi, mungkin apa dia terlalu atraktif atau apa, akhirnya semua fasilitasnya dibekukan, bahasanya. Nah untuk itu ketika udah dibekukan, kita ada proses untuk membuka kembali," ucapnya.