Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Yusril Ihza Mahendra, menginstruksikan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemen Imipas) untuk segera melakukan investigasi terkait kaburnya tujuh tahanan dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat.
Kejadian tersebut, yang berlangsung pada Selasa, 12 November 2024, menjadi sorotan serius dan memerlukan tindakan tegas.
Baca Juga: Menkomdigi Desak Meta, TikTok, X hingga Instagram Ambil Peran Perangi Judi Online
"Saya sebagai Menteri Koordinator akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mengambil satu langkah yang tegas, melakukan investigasi terharap kasus ini," katanya dilansir Antara.
Rutan Salemba (NTVNews.id/ Adiansyah)
Ia menambahkan bahwa investigasi bertujuan untuk mengetahui apakah kaburnya tujuh tahanan, yang semuanya terkait kasus narkoba, disebabkan oleh kelalaian atau kesengajaan.
Jika terbukti adanya kelalaian, pihak yang bertanggung jawab akan diberi peringatan. Namun, jika hal tersebut terjadi karena kesengajaan, tindakan tegas sesuai peraturan kepegawaian akan diberikan.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 07.50 WIB saat proses serah terima tugas antara petugas jaga malam dan pagi di Rutan Salemba.
Ketujuh tahanan tersebut melarikan diri dengan cara menjebol terali kamar mereka. Kepala Rutan Salemba, Agung Nurbani, mengonfirmasi hal ini dan menyatakan bahwa petugas saat itu tidak menyadari kepergian para tahanan.
Inspeksi mendadak juga dilakukan oleh Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, yang menemukan banyak closed circuit television (CCTV) di lokasi kejadian dalam keadaan tidak aktif.
Hal ini semakin memicu kekhawatiran tentang sistem pengawasan di dalam rutan. Sebagai respons, Agung Nurbani, Kepala Rutan Salemba, kini sedang menjalani pemeriksaan dan sementara dinonaktifkan dari jabatannya.