Ntvnews.id, AS - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada Rabu, 13 November 2024 mengumumkan bahwa Senator Marco Rubio dari Florida akan diangkat menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu) dalam masa jabatan keduanya.
Penunjukan Rubio yang merupakan anggota Partai Republik berdarah Kuba berusia 53 tahun, diharapkan memperkuat kebijakan luar negeri AS dengan fokus pada kebebasan dan keamanan.
Dalam pernyataannya, Trump menyampaikan kebanggaannya atas nominasi ini dan menyebut Rubio sebagai "pemimpin yang sangat dihormati dan simbol kebebasan yang kuat."
Pengumuman ini tidak mengherankan, mengingat nama Rubio sudah ramai diperbincangkan di berbagai media AS sebagai kandidat kuat untuk posisi Menlu.
Donald Trump (Biography.com)
Rubio yang menerima kabar ini dengan antusias, segera menyampaikan rasa terima kasihnya melalui media sosial X. Ia merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan oleh Trump dan menegaskan komitmennya untuk memajukan kebijakan luar negeri yang sejalan dengan visi Presiden Trump.
"Sebagai menteri luar negeri, saya akan bekerja setiap hari untuk melaksanakan agenda kebijakan luar negeri beliau (Trump)," kata Rubio, dikutip dari Antara Kamis, 14 November 2024.
Namun, seperti jabatan kabinet lainnya, Rubio harus melalui proses persetujuan dari Senat AS sebelum resmi menduduki posisinya.
Marco Rubio (Antara/ Xinhua)
Rubio menyatakan harapannya untuk mendapat dukungan dari rekan-rekannya di Senat, demi membentuk tim kebijakan luar negeri yang solid, sehingga siap mendampingi Trump pada 20 Januari mendatang.
Rubio memulai kariernya di Senat AS sejak 2010, dan kembali terpilih pada 2022 untuk masa jabatan enam tahun.
Meski pernah gagal mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2016, yang dimenangkan oleh Trump, pengaruh dan popularitas Rubio tetap kuat di kalangan Partai Republik.
Dengan latar belakang yang kaya dalam bidang kebijakan, Rubio dipandang sebagai sosok yang tepat untuk memimpin diplomasi AS di panggung internasional.