Ntvnews.id, Jakarta - Founder sekaligus Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Profesor Burhanuddin Muhtadi membeberkan sejumlah faktor yang membuat elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut dua, Ridwan Kamil-Suswono terus melorot dan diungguli pasangan nomor urut tiga Pramono Anung-Rano 'Doel' Karno.
Salah satu faktor yang cukup dominan adalah banyaknya konstituen PKS yang kecewa karena partai tersebut dianggap menelantarkan Anies Baswedan.
"Pemenang di Jakarta adalah PKS. Kota-kota satelit di sekitar Jakarta yang menang 2. Kota Depok, Kota Bekasi hingga Kota Bogor. Jadi ini wilayah yang secara tradisional itu adalah Masyumi tahun 1955. Tetapi konstituen PKS di bawah itu banyak yang kecewa dengan elit PKS karena menelantarkan Anies," kata Burhanuddin Muhtadi dalam Dialog NTV Prime di NusantaraTV, Kamis (14/11/2024) yang dipandu dua jurnalis senior NusantaraTV, Don Bosco Selamun dan Donny de Keizer.
Selain itu, kata Burhanuddin, faktor Rano Karno yang berhasil menarik etnik Betawi juga menggerus suara RK-Suswono.
"Jadi mereka pemilih PKS yang etnik Betawi kesedot oleh Pramono-Rano," jelasnya.
Faktor etnik Betawi dalam Pilkada Jakarta 2024 berhasil disentuh oleh PDI Perjuangan dengan menambahkan nama "Doel" dalam nama Rano Karno.
"Itu supaya asosiasi antara Si Doel dengan kalangan Betawi itu lebih kuat. Dan itu berhasil," imbuhnya.
Etnik Betawi, sambung Burhanuddin, nomor dua terbesar di Jakarta sekitar 27%. Mayoritas etnik Betawi memilih Pramono-Doel.
Faktor lain yang turut punya andil dalam anjloknya suara Ridwan Kamil-Suswono, lanjut Burhanuddin, karena sejumlah partai politik dalam koalisi KIM Plus yang mengusung RK-Suswono, tidak kompak. Karena sebagian parpol-parpol itu merasa ini bukan pertarungan mereka.
"Pertarungan Ridwan Kamil dan Suswono lebih khusus lagi adalah PKS. Jadi PKS dianggap yang paling punya banyak kepentingan terkait dengan pasangan ini. Yang kedua Golkar karena Ridwan Kamil adalah calon atau kader dari Partai Golkar.
Peta persaingan di Pilkada Jakarta 2024 berubah drastis. Menurut hasil survei terbaru, periode 31 Oktober-9 November yang dirilis SMRC memperlihatkan pasangan Pramono-Rano unggul dengan 46%, disusul RK-Suswono dengan 39,1%. Sedangkan pasangan calon nomor urut dua Dharma Pongrekun/Kun Wardana meraih 5,1%. Sisanya ada 9,8% yang belum menentukan pilihan.
"Terbuka untuk satu putaran terbuka juga untuk dua putaran," pungkasnya.