Wamenhub Ungkap Kereta cepat Jakarta-Surabaya Masih dalam Proses Studi Kelayakan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Nov 2024, 15:20
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana menjawab pertanyaan awak media di sela menghadiri Pelantikan Terpadu Lulusan Sekolah Kedinasan Jalur Pola Pembibitan Kementerian Perhubungan di Jakarta, Kamis (14/11/2024). ANTARA Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana menjawab pertanyaan awak media di sela menghadiri Pelantikan Terpadu Lulusan Sekolah Kedinasan Jalur Pola Pembibitan Kementerian Perhubungan di Jakarta, Kamis (14/11/2024). ANTARA

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, mengungkapkan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya saat ini masih berada dalam tahap kajian studi kelayakan (feasibility study).

"Kami masih melakukan pengkajian lebih lanjut terkait proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya," ujar Suntana, dikutip dari Antara, Kamis, 14 November 2024.

Suntana menjelaskan bahwa Kementerian Perhubungan sedang menjalankan studi kelayakan untuk menilai apakah proyek ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

Dia menegaskan bahwa tujuan utama dari setiap proyek infrastruktur adalah untuk meningkatkan kemudahan akses transportasi bagi masyarakat, serta menawarkan alternatif perjalanan yang lebih terjangkau dan nyaman.

Suntana juga menekankan bahwa evaluasi menyeluruh sangat penting sebelum keputusan akhir diambil.

Baca juga: Kemenhub Rancang Strategi Baru untuk Meningkatkan Keselamatan Transportasi Darat

"Prinsip kami, jika proyek ini dapat memudahkan perjalanan dan membuat transportasi lebih murah serta nyaman, tentu akan kami pertimbangkan. Namun, keputusan tersebut tidak bisa diambil terburu-buru, perlu evaluasi yang matang," katanya.

Meski begitu, Suntana mengingatkan bahwa setiap proyek besar harus melalui evaluasi yang cermat agar tidak memberatkan anggaran negara. Pengkajian terhadap proyek kereta cepat harus mempertimbangkan dampak finansial terhadap perekonomian negara.

Ia juga menjelaskan bahwa proyek infrastruktur besar, termasuk kereta cepat, perlu melalui beberapa tahap pengkajian, mulai dari studi kelayakan hingga pembuatan dokumen desain teknis (DED).

Melalui tahapan ini, pemerintah dapat menilai berbagai aspek penting, seperti efektivitas, efisiensi, dan dampak terhadap keuangan negara.

"Saya sudah katakan bahwa setiap proyek harus melewati studi kelayakan dan DED, setelah itu kami juga akan mengevaluasi apakah proyek ini membebani anggaran negara atau tidak," tambahnya.

Baca juga: DonCast: Elektabilitas RK Nyungsep, Burhanuddin Muhtadi: Efek Anies Diterlantarkan PKS

Namun, Suntana menegaskan bahwa semua proyek infrastruktur harus bertujuan untuk kepentingan masyarakat, dan pemerintah berkomitmen untuk menyediakan fasilitas transportasi yang memberi manfaat bagi publik.

"Jika proyek ini untuk kepentingan masyarakat, tentu pemerintah akan terus mendukung dan melaksanakannya," ujar Wamenhub.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bisa menjadi sebuah terobosan besar (game changer).

"Saya rasa proyek ini akan terus kami kaji lebih mendalam. Saya melihat ini sebagai hal yang penting dan potensial untuk menjadi game changer jika bisa terwujud," kata AHY di Jakarta pada Rabu, 30 Oktober 2024.

AHY menambahkan bahwa proyek kereta cepat ini memerlukan sumber daya yang cukup besar serta dukungan dari berbagai pihak. Namun, jika proyek ini terealisasi, maka infrastruktur kereta cepat Jakarta-Surabaya bisa memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.

"Jika ini bisa diwujudkan dan menghubungkan Jakarta dan Surabaya, yang dilalui oleh puluhan hingga ratusan juta orang, saya yakin ini akan menjadi sesuatu yang monumental dan memberikan dampak ekonomi yang besar," ujarnya.

AHY juga menyatakan bahwa dia akan mempelajari lebih lanjut mengenai proyek ini sebelum memberikan pendapat lebih detail.

"Saya akan mempelajarinya terlebih dahulu, karena saat ini saya berada pada fase untuk memahami masalah secara lebih mendalam dan mempelajari target-target yang sudah ditetapkan," tambahnya.

Baca juga: Kasum TNI Terima Kunjungan Courtesy Call Athan Australia Brigjen Matt Campbell

x|close