Menhut akan Siapkan Peta Jalan dan Reforestasi untuk Pulihkan 12 Juta Hektare Hutan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Nov 2024, 18:30
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni pada COP29 di Baku, Azerbaijan. (ANTARA/HO-Humas Kemenhut) Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni pada COP29 di Baku, Azerbaijan. (ANTARA/HO-Humas Kemenhut)

Ntvnews.id, Baku, Azerbaijan - Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera menyiapkan peta jalan dan strategi reforestasi untuk memulihkan 12 juta hektare hutan yang telah mengalami kerusakan. Ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB yang diadakan di Baku, Azerbaijan.

"Minggu depan, saya akan mengumpulkan para direktur jenderal terkait untuk menyusun peta jalan dan rencana strategis. Kami juga akan melibatkan pihak swasta dan akademisi dalam proses perumusannya," ujar Antoni di Baku, dilansir dari Antara, Kamis, 14 November 2024.

Ia menyatakan keyakinannya bahwa arahan Presiden Prabowo Subianto melalui Utusan Khusus Presiden, Hashim S Djokohadikusumo, dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB/COP Ke-29 di Baku, akan dapat dilaksanakan dengan baik. Pesan tersebut juga ditegaskan di depan kepala negara dan utusan negara lainnya.

Baca juga: Pak Muh Nangis Indonesia Kalah 4-0 Lawan Jepang

"Saya sangat yakin. Dengan semangat solidaritas dan kerja sama yang kuat dari semua pihak, kami dapat merevitalisasi kembali hutan Indonesia yang sudah banyak gundul," tambahnya, saat berbicara dalam pertemuan bilateral.

Pada hari Selasa, 12 November 2024, dalam sebuah pesan nasional, Utusan Khusus Presiden, Hashim S Djojohadikusumo menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk melanjutkan dan memperkuat kesepakatan yang telah dicapai oleh presiden sebelumnya.

Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berusaha mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060, atau bahkan lebih cepat. Selain itu, Indonesia juga berupaya menghindari emisi karbon dioksida sebanyak satu miliar ton.

Langkah-langkah yang diambil antara lain dengan beralih dari pembangunan berbasis bahan bakar fosil ke energi terbarukan, serta menambah kapasitas pembangkit listrik sebanyak 75 persen.

Baca juga: Wamenaker Noel Tepati Janji ke Sritex Solo, Pastikan Tidak Ada PHK

Energi bersih yang terjangkau akan disediakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, serta memastikan ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan. Semua itu dilakukan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, sambil menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan keberlanjutan.

Selain itu, Indonesia berencana untuk memulihkan lebih dari 12 juta hektare hutan yang rusak, merevitalisasi lahan-lahan terdegradasi untuk meningkatkan produksi pangan, serta melindungi lautan guna mendukung kesejahteraan ekonomi biru. Inisiatif ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menciptakan pekerjaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca juga: Shin Tae-yong Ungkap Alasan Tidak Libatkan Eliano Melawan Jepang

x|close