Pramono Tanya Apa Pindah Balai Kota Imajinasi, Ridwan Kamil: Lah IKN Hasil Imajinasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Nov 2024, 22:30
Moh. Rizky
Penulis
Marco Tampubolon
Editor
Bagikan
Ridwan Kamil-Suswono. Ridwan Kamil-Suswono.

Ntvnews.id, Jakarta - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, bertanya kepada calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), soal wacana pemindahan Balai Kota Jakarta. Pramono menyinggung soal imajinasi yang kemudian dibalas Ridwan Kamil dengan keputusan pemindahan ibu kota ke IKN.

Tanya-jawab ini berlangsung dalam debat Pilkada Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). Mulanya, Pramono membahas soal wacana pemindahan Gedung Sate saat RK menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

"Pasangan nomor 1 sempat menyampaikan bahwa sebagai Gubernur Jawa Barat akan memindahkan pusat pemerintahan dari Gedung Sate di Bandung ke Tegalluar tapi tidak jadi," kata Pramono.

Selanjutnya, Pramono bertanya mengenai keseriusan rencana RK memindahkan Balai Kota Jakarta ke Jakarta Utara. Padahal, kata Pramono, banyak gedung-gedung yang menjadi kewenangan Pemprov Jakarta di pusat kota.

"Untuk itu kami ingin menanyakan apakah ini serius untuk mau dipindahkan, karena Jakarta bukan ibu kota lagi, di pusat pemerintahan balai kota banyak sekali gedung-gedung yang akan menjadi kewenangan pemerintahan Jakarta. Untuk itu apakah perlu dipindahkan? Apakah ini juga bagian dari imajinasi yang dihadirkan pasangan nomor 1," papar Pramono.

Ridwan Kamil pun menjawab pertanyaan tersebut dengan menegaskan konsistensinya soal keadilan tata ruang. Ia menjelaskan, wacana pemindahan Gedung Sate muncul saat itu karena memang Bandung sudah mempunyai banyak beban.

"Di Jawa Barat, Bandungnya sudah jadi kota wisata, bercampur-campur dengan kota pemerintahan. Kemacetan di mana-mana. Tentara-tentara di Bandung itu rumahnya jauh, Mas, karena memang dulu pusat militer dari zaman kolonial. Sehingga ibu kota Jawa Barat memang tidak cocok untuk ada pusat pemerintahan lagi, maka ada wacana itu," paparnya.

Ridwan Kamil lalu menjelaskan mengenai pemindahan ibu kota Indonesia yang merupakan urusan imajinasi. Ia pun bersyukur gagasan tersebut akhirnya berhasil diwujudkan.

"Jakarta juga sama, kalau tadi ada yang tertawa urusan imajinasi. Lah, IKN itu datang dari imajinasi. Oleh sebuah keputusan mahal, keputusan politik pindah ke sana, menjadi IKN hari ini. Kebetulan saya kurator di sana, Pak Jokowi sudah sangat luar biasa melakukan sebuah namanya gagasan-gagasan yang realitanya terjadi," kata dia.

RK mengatakan, apabila ingin mengurangi kemacetan di Jakarta, tata ruang harus dibenahi. Salah satunya mengurangi beban di pusat kota.

"Salah satunya adalah pusat kantor pemerintahan dikurangi dari pusat, tentu ini harus didialogkan kepada stakeholder di Jakarta," kata dia.

Dia menjelaskan, pemilihan Jakarta Utara karena akses yang lebih bagus. Ia mencontohkan Ancol yang mempunyai hak membangun 200 hektare.

"Sehingga lahan-lahan yang di kota, itu bisa difungsikan untuk fungsi-fungsi kota global yang menjadi ciri pergaulan internasional kita. Jadi IKN adalah imajinasi, wacananya ini juga imajinasi, realitasnya kita diskusikan," tandas Ridwan Kamil.

x|close