Xi Jinping Sentil Soal Taiwan Saat Bertemu dengan Joe Biden

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Nov 2024, 07:27
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden China Xi Jinping Presiden China Xi Jinping (Tangkapan Layar: Instagram)

Ntvnews.id, Lima - Presiden China, Xi Jinping, bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden, dan memberikan peringatan tegas kepada Amerika Serikat untuk tidak melanggar garis merah terkait dukungannya terhadap Taiwan.

Dilansir dari AFP, Senin, 18 November 2024, Xi menyampaikan peringatan tersebut dalam pertemuan dengan Biden di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Peru pada Sabtu, 16 November.

Pertemuan ini berlangsung dua bulan sebelum Donald Trump resmi menjabat sebagai Presiden AS, di tengah kekhawatiran tentang perang dagang dan ketegangan diplomatik.

Baca Juga: Budi Gunawan Sebut Kerja Sama dengan China Tak Pengaruhi Kedaulatan RI di Natuna Utara

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk merebut pulau tersebut. Sementara itu, Amerika Serikat tetap menjadi pendukung utama keamanan Taiwan, meskipun tidak secara resmi mengakui Taipei sebagai negara berdaulat.

Xi Jinping menegaskan kepada Biden bahwa masalah Taiwan adalah garis merah yang tidak dapat dilanggar.

"Masalah Taiwan, demokrasi dan hak asasi manusia, jalur dan sistem, serta kepentingan pembangunan adalah empat garis merah Tiongkok yang tidak boleh ditentang," demikian pernyataan Xi seperti dilaporkan oleh CCTV, media negara China, sebagaimana dikutip oleh AFP.

Xi menambahkan bahwa isu-isu tersebut adalah "pagar pembatas dan jaring pengaman terpenting bagi hubungan Tiongkok-AS."

Baca Juga: Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Ikut Lawatan Prabowo ke China, Kadin Indonesia Ungkap Jabatan Keduanya

China juga memperingatkan bahwa tindakan separatis seperti deklarasi kemerdekaan Taiwan tidak sesuai dengan tujuan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
"Tindakan separatis 'kemerdekaan Taiwan' tidak sesuai dengan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," tambah pernyataan tersebut.

Selain itu, Xi Jinping menegur Washington agar tidak ikut campur dalam perselisihan bilateral dan tidak mendukung tindakan provokatif di Laut China Selatan.

China dalam beberapa tahun terakhir semakin menegaskan klaimnya atas jalur air yang disengketakan tersebut, meskipun terdapat gesekan dengan negara-negara tetangga dan putusan internasional yang menyatakan bahwa klaim China tidak memiliki dasar hukum.

Dalam kesempatan yang sama, Xi juga menyampaikan bahwa posisi China terkait perang di Ukraina adalah "terbuka dan jujur."

Dia menegaskan bahwa China tidak akan membiarkan ketegangan di Semenanjung Korea berubah menjadi konflik atau kekacauan, sebagaimana disampaikan dalam pernyataan yang dilaporkan oleh CCTV.

 

x|close