Polisi Ungkap Pembunuhan Pekerja Seks dengan Teknologi Hologram, Kok Bisa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Nov 2024, 09:17
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Kekerasan Seksual Ilustrasi Kekerasan Seksual (Instagram)

Ntvnews.id, Amsterdam - Sebuah hologram pekerja seks muda dipajang di kawasan prostitusi Amsterdam, Belanda, yang dikenal sebagai Distrik Red Light.

Dilansir dari BBC, Senin, 18 November 2024, Hologram tersebut menampilkan sosok perempuan dengan celana pendek denim pudar, bra bermotif macan tutul, serta tato berbentuk ular yang melingkar di perut dan dadanya.

Gambar tiga dimensi ini tampak hidup ketika ia mengetuk jendela, mencondongkan tubuh ke depan, dan menulis kata "tolong" di kaca.

Baca Juga: Parah, Mahasiswa Nyetir Sambil Seks Oral Tabrak Pria Sampai Tewas

Hologram ini dirancang untuk merepresentasikan Bernadette "Betty" Szabo, seorang perempuan Hungaria berusia 19 tahun yang tewas ditikam pada 2009, beberapa bulan setelah melahirkan.

Teknologi inovatif ini digunakan oleh detektif Belanda yang menangani kasus lama untuk membantu memecahkan misteri pembunuhannya yang belum terpecahkan selama 15 tahun.

Gambar Betty diproyeksikan di balik jendela tempat para pekerja seks lainnya mencari nafkah. Para penyelidik berharap tampilan hologram ini dapat membangkitkan ingatan publik dan menarik perhatian terhadap insiden tragis tersebut.

Anne Dreijer-Heemskerk, seorang detektif yang menangani kasus ini, menegaskan tekadnya untuk menemukan pelaku.

"Seorang perempuan muda berusia 19 tahun kehilangan nyawanya dengan cara yang mengerikan," katanya.

Betty, yang menjalani kehidupan penuh perjuangan, pindah ke Amsterdam pada usia 18 tahun. Ia terus bekerja selama kehamilannya dan kembali bekerja tak lama setelah melahirkan.

Namun, pada 19 Februari 2009, tubuhnya ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar bordil kecil oleh dua rekannya. Ia tewas akibat serangan pisau brutal, hanya tiga bulan setelah melahirkan.

Baca Juga: Kemendikbudristek Jamin Proses Pemulihan Bagi Korban Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi

Penyelidikan awal oleh polisi tidak membuahkan hasil. Rekaman CCTV telah diperiksa dan saksi-saksi kunci diwawancarai, tetapi pelaku tidak pernah ditemukan. Polisi menduga bahwa pelaku mungkin adalah wisatawan asing, mengingat mayoritas pengunjung distrik tersebut adalah turis.

Kini, dengan iming-iming hadiah lebih dari Rp500 juta, polisi berharap orang-orang yang pernah berkunjung ke Amsterdam akan memberikan informasi penting yang dapat mengungkap pelaku.

Sementara itu, rencana pemerintah kota Amsterdam untuk merelokasi rumah bordil ke luar kota memicu kekhawatiran dari para pekerja seks. Mereka menganggap langkah ini dapat meningkatkan risiko bahaya karena hilangnya pengawasan publik.

Hologram Betty, yang dipajang di Distrik Red Light, menjadi pengingat akan kerentanan para pekerja seks, bahkan di area yang tampak ramai dan diawasi. Kehadirannya menegaskan bahwa kasus tragis ini belum terselesaikan, meski berbagai upaya telah dilakukan.

 

x|close