Miris! Guru SMP di Raja Ampat Nyaris Diperkosa Muridnya Jam 2 Pagi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Nov 2024, 12:23
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi kekerasan pada anak (freepik) Ilustrasi kekerasan pada anak (freepik) (Freepik )

Ntvnews.id, Papua - Seorang guru SMP berinisial NM di Raja Ampat, Papua Barat Daya, hampir menjadi korban percobaan pemerkosaan oleh seorang murid yang berinisial LS. Saat ini, pihak kepolisian tengah menyelidiki motif di balik tindakan pelaku dalam melakukan kejahatannya.

Insiden tersebut terjadi di rumah dinas korban yang berlokasi di Distrik Waigeo Utara, Raja Ampat, pada Kamis, 14 November sekitar pukul 02.00 WIT. Selama aksinya, pelaku memutus aliran listrik di rumah korban dan membuka pintu dengan menggunakan sebatang kayu.

“Ketika NM memeriksa keadaan dari jendela, LS langsung menyerangnya dengan membekap tubuhnya dan berusaha menyeretnya keluar dari rumah,” jelas Kapolsek Waigeo Utara Ipda Nasrullah, Jumat, 15 November 2024 lalu.

Ilustrasi Penganiayaan atau Kekerasan <b>(pixabay)</b> Ilustrasi Penganiayaan atau Kekerasan (pixabay)

Namun, korban tidak menyerah dan mencoba melawan saat pelaku menyeretnya. Korban sempat berteriak meminta tolong, tetapi tidak ada tanggapan dari para tetangga.

“Para tetangga mengira teriakan tersebut berasal dari makhluk halus, sehingga tidak merespons. Setelah berjuang keras, NM berhasil melarikan diri,” tambahnya.

“Dari informasi yang terkumpul, LS diduga pernah terlibat dalam tindak kejahatan serupa di daerah asalnya, yaitu Sorong,” ungkapnya.

Ilustrasi kekerasan pada anak (freepik) <b>(Freepik )</b> Ilustrasi kekerasan pada anak (freepik) (Freepik )

Karena gagal dalam aksinya, pelaku melarikan diri sebelum warga berdatangan. Tidak terima dengan kejadian itu, korban akhirnya melaporkan muridnya kepada pihak kepolisian.

Penyidik masih akan memeriksa keterangan dari korban dan pelaku. Kasus ini melibatkan pelaku yang masih di bawah umur.

“Saya mengimbau para orang tua untuk mengawasi perilaku anak-anak mereka. Penting adanya pengawasan lebih ketat terhadap pelajar yang memiliki riwayat masalah hukum, serta penanganan yang komprehensif untuk korban kekerasan seksual,” pungkasnya.

x|close